Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Buku yang Baik adalah Teman yang Baik

8 Juli 2022   14:30 Diperbarui: 8 Juli 2022   14:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang sahabat Kompasianer dan Readers! Kali ini saya mau mengangkat tema tulisan dengan pendekatan yang berbeda tentang Buku~

Dalam points to ponder bahasa inggris menyebutkan A Good Book is A Good Friend. Mengapa bisa demikian?

Buku yang baik sejatinya mencerahkan, memberikan informasi terbarukan dan aktual, dan penuh pengetahuan serta wawasan sarat kebermanfaatan hidup.

Buku yang baik bisa dijadikan pedoman hidup dalam berkehidupan, menata hidup, dan berperadaban yang luhur. Menjadikan hidup sarat mutualisme dan penuh harmoni yang membuat hidup penuh warna yang menyejukkan rasa hati, mencerdaskan akal, dan meluhurkan keinginan dan cita.

Buku yang baik mengantarkan pembacanya menuju sebuah kehidupan yang penuh keberuntungan, kesejahteraan, kedamaian dan keselamatan. 

Buku ada dua jenis, ada yang statis dan dinamis. 

Buku statis biasanya memuat nilai-nilai kehidupan yang tidak dapat diubah lagi, dan jika tentang pengetahuan, maka pengetahuan tersebut adalah pengetahuan tingkat tinggi seperti contohnya metafisika dan hal-hal yang berkaitan tentang spiritualitas. 

Sementara buku yang dinamis, yaitu selalu ada pembaharuan dalam bukunya ditandai kemajuan dan perkembangan ilmu yang mempengaruhi perubahan isi buku tersebut di cetakan berikutnya, seperti contohnya tentang sains yang melibatkan keduniawian, ilmu sosial juga bahasa.

Dengan demikian buku yang baik memberikan keuntungan bagi para pembacanya.

Sementara bagaimana dengan buku yang kurang baik atau bahkan berbahaya?

Yakni buku yang dapat mencuci otak pembacanya kearah kesesatan. Membuat pembacanya dikendalikan oleh ideologi berbahaya yang tertanam dalam buku tersebut, yang kemudian membuatnya menjadi seorang fanatik, radikal yang penuh kesempitan berfikir, dan berujung pada aksi teror.

Buku yang berbahaya, dapat menjadi media manipulasi pikiran. Mengontrol pembacanya dengan pemikiran-pemikiran sempit yang membahayakan sesama hidup, menjebak pembaca dalam kesempitan hidup, bahkan membuat pembaca menjadi arogan dan tidak mau mendengarkan nasihat yang menyelamatkan sesamanya. Seakan-akan pembaca buku jenis ini ibarat robot yang dikontrol oleh pemikiran seseorang yang penuh agenda kejahatan melalui buku tersebut.

Bahkan pihak berwajib pun, selalu menyelidiki apa yang melatarbelakangi aksi teror yang dilancarkan oleh seorang fanatik buta. Ternyata eh ternyata, selalu ditemukan barang bukti ada buku yang melatarbelakangi aksi tersebut. Dan tak jarang isi dari buku tersebut berisikan pemikiran-pemikiran yang amat berbahaya jika diaplikasikan dalam berkehidupan.

Maka dari itu, selektiflah dalam memilih buku. Pilihlah buku yang baik, karena ia akan menjadi teman baik untuk kita di masa kini hingga masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun