Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mengulik Ilmu Self-Hypnosis melalui Optimisme

27 April 2022   04:30 Diperbarui: 29 April 2022   15:16 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah keterangan yang menguatkan ilmu Self-Hypnosis melalui Optimisme, bahwa dalam berdoapun kita harus optimis agar doa kita diterima-Nya.

Abu Hurairah R.A berkata: Bersabda Rasulullah S.A.W: Allah berfirman: Aku mengikuti sangka hamba-Ku saja (Anna inda zhon ni abdi bii.) (HR. Bukhari, Muslim). Riadhus Shalihin, Jilid I, PT Karya Toha Putra, hal. 245.

Saya sendiri sudah berkali-kali optimis dalam sangkaan saya.

Saya yang berada dalam kegalauan karena sakit secara psikis dan kecemasan akut pernah berdoa, "Yaa Allah izinkan hamba bertemu dengan guru-guru mulia." Doa ini Rian panjatkan ketika masih remaja, alhasil sekarang Rian dipertemukan dengan Guru-Guru Bonafide di bidangnya. Dan beliau semua yang malah mengejar saya untuk mau diskusi ilmu dengan saya.

Saya waktu masih di bangku SMA kelas 2 pernah berdoa, "Yaa Allah izinkan hamba berguru pada Seorang Prajurit Baret Merah." Doa ini terkabul juga. Saat bangku kuliah Rian dipertemukan dengan seorang Vaisnava juga seorang Prajurit Baret Merah, yang menjadi gerbang kesembuhan penyakit non-medis yang Rian derita.

Sejatinya kita bisa menghipnosis diri melalui doa dan kata-kata cita dan asa yang kita harap penuh dengan optimisme, bukan pesimisme. 

Hanya saja kita harus mempersiapkan segala sumber daya dan kesiapan matang guna meraih cita dan asa yang kita munajatkan melalui doa dan kata-kata kisah masa depan yang seringkali kita ucapkan kepada keluarga terdekat. 

Seperti Rian selalu mengatakan kepada ibunda, ayahanda, adik dan nenek, juga beberapa Guru-Guru Rian, bahwa suatu saat Rian menjadi "Presiden Melarat ditengah keberlimpahan Rakyat yang makmur dan sejahtera." Hahahaha! Kita tunggu saja tanggal mainnya, dan urgensinya.

Karena Alm. Presiden ke-4 Gus Dur pun pernah berucap bahwa di masa depan ia akan menjadi Presiden dihadapan Tokoh Vatikan, bahwa ia akan datang kembali kehadapan Tokoh Vatikan tersebut dengan kedudukan sebagai seorang Presiden. Dan ucapan itu menjadi kenyataan. Sampai sampai Alm. Gusdur disebut Santo.

Tidak perlu mencari kata-kata motivasi, atau bahkan pergi ke dukun agar kita menghipnosis diri menjadi orang sukses. Dengan merubah susunan dan struktur kata-kata dalam rangkaian doa juga setiap cita-cita yang selalu kita ucapkan dengan penuh optimisme. Maka itu sudah cukup untuk merubah nasib, hingga mempertemukan kita dengan takdir terindah yang sudah Allah tetapkan dan tak bisa dirubah lagi di akhir hayat kita.

Kembali kerumus, bahwa Allah hanya mengikuti sangkaan hamba-Nya sahaja. Jaga optimisme, dan hindari pesimisme sehebat mungkin, jika optimisme kita berkaitan tentang masa depan kita yang wajib dijalani dengan penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun