Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sudah Jadi Pejabat Publik Bukan Lagi Memikirkan Keuntungan Pribadi-Golongan!

21 April 2022   09:00 Diperbarui: 21 April 2022   09:50 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Youtube - KompasTV

Seakan akan lubang yang sama selalu diinjak pemangku Pejabat Publik dan Pihak Swasta yang memiliki wewenang untuk memenuhi kebutuhan rakyat Nusantara. 

Kebijakan yang merugikan Rakyat, mengakibatkan dampak serius bagi keberlangsungan hidup rakyat suatu negara, tidak henti-hentinya terulang kembali di negeri ini.

Mohon dicatat baik baik Pejabat Publik dan Pihak Swasta yang berwenang untuk memenuhi hajat hidup seluruh rakyat. Anda semua diberikan Allah kekuatan dan segala sumber daya untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. 

Jangan pergunakan wewenang anda yang saya hormati dan muliakan hanya demi kepuasan keinginan materialitis yang fana dan sementara, sementara jutaan rakyat harus menderita dan sengsara akibat ketamakan, kerakusan, keserakahan nafsu yang menguasai diri.

Studi Dunia Administrasi Publik/Negara menyebutkan, jika pelaku administrasi negara dan swasta yang berperan vital untuk pemenuhan hidup orang banyak, jika tidak memberikan keuntungan kepada rakyat banyak, melainkan demi mengeruk keuntungan pribadi dan golongan dengan mengorbankan kepentingan masyarakat. Maka yang anda yang saya hormati dan muliakan terima semua adalah dampak

Anda semua yang berbuat demikian mau tidak mau, suka tidak suka, harus berhadapan dengan hukum. Karena kebijakan anda yang merugikan hajat hidup orang banyak.

Sekali lagi hanya demi gaya hidup yang megah dan mewah, pemenuhan nafsu materialistis dan hedonistik, menjadi penguasa suatu domisili sektor hanya demi memenuhi hasrat rendah. Hanya mengantarkan orang-orang berlaku demikian kedalam derita dan sengsara dibalik jeruji besi.

Jika anda memang bersumpah dan mendedikasikan diri sebagai orang besar. Maka bayaran pantas berupa perjuangan anda, dan hidup dalam kesederhanaan adalah kunci bagaimana anda yang saya hormati hidup dalam ketenangan dan dicintai rakyat.

Tidakkah anda menjadikan Kisah Hidup Baginda Rasulullah S.A.W. sebagai pelajaran? Dimana beliau dimasa memimpin kaum muslimin harus rela perutnya diikat oleh batu demi menahan lapar? dan harus rela kekurangan piring? Demi perjuangan teladan memenuhi kesejahteraan kaum muslimin di era pemerintahannya?

Tidakkah anda menjadikan Kisah Hidup Bung Hatta yang hidup dalam kesederhanaan sebagai pelajaran? Sampai-sampai sepatu Bally idaman beliau tidak mampu terbeli karena tabungannya tak pernah cukup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun