Pemikiran sempit, membuat hidupmu terhimpit, maka jangan salahkan siapa-siapa jika selama ini hidup selalu terhimpit", sebuah kalimat yang pernah Rian ucapkan kepada keluarga terkasih.
"Memanglah benar, pemikiran sempit membuat seorang menjadi sempit wawasannya, yang disebabkan tidak mau belajar sepenuh hati juga belajar tidak mengenal waktu dan usia akan ilmu pengetahuan dan pengalaman umat manusia yang begitu luas melebihi luasnya samudra.
Akibat dari wawasan yang sempit, kecenderungan menjadi seorang radikal dan gelap mata akan keyakinannya bisa saja terjadi. Dan dari detik ini, orang-orang demikan dapat ditemukan di lingkungan masyarakat bumi Nusantara. Mereka yang memerangi perbedaan keyakinan, walau saat ini Hukum Negara sama sekali tidak memberikan ruang gerak bagi mereka untuk berbuat sewenang-wenang.
Hidup mereka sejatinya dipenuhi oleh rasa kebingungan, inilah dampak dari wawasan yang sempit. Ogah untuk belajar hal yang baru, hanya berkutat pada pembenarannya yang ia anggap sebagai jalan menuju keselamatan versi mereka.
Mereka memiliki potensi menjadi 'martir' untuk membela pembenarannya, tidak jarang tindak kekerasan mereka lakukan, dan mereka anggap kematian mereka setelah mereka berbuat demikian merupakan jalan bertemu "Para Bidadari" versi mereka.
Sesungguhnya mereka terjebak dengan halusinasi. Mereka mencipta musuh-musuh imajiner yang berasal dari pemikiran sempit mereka sendiri.
Sungguh beruntung bagi manusia yang mau belajar banyak hal dan pengetahuan yang beragam. Wawasan mereka menjadi luas. Dan semakin luas lingkar pergaulan mereka. Lebih hebat dari ungkapan toleransi, yakni kebersamaan hidup dalam perbedaaan penuh aneka warna.
Mereka menganggap keanekaragaman hidup yang penuh kerukunan ibarat lukisan berharga yang dihiasi oleh pernak-pernik warna yang indah nan beragam. Membuat lukisan layak untuk ditatap penuh kekaguman. Inilah Bhinneka Tunggal Ika warisan leluhur kita semua.
Seperti kisah Buya Hamka yang mengakui setelah beliau membaca ribuan kitab, membuatnya semakin rendah hati akan dirinya, dan semakin berisi ilmu pengetahuannya, semakin bijak memaknai perbedaan. Ini menandakan semakin luas wawasan seorang, maka semakin indah dan mulia karakter yang ia miliki.
"Pemikiran luas, membuat hidupmu bebas leluasa, inilah buah dari perjuanganmu untuk mau meluaskan wawasanmu."
Tertanda.
Rian.
20 April 2022.