Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Psikologi Positif, Mengecek sudah Bahagiakah Diri?

17 April 2022   04:00 Diperbarui: 29 April 2022   16:00 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rian surfing media internet untuk menemukan teori-teori yang berhubungan dengan kebahagiaan.

Alhasil ada teori menarik untuk disimak dan dirasakan kebermanfaatannya untuk masyarakat luas.

Teori ini tentang Psikologi Positif, dari Martin Seligman, seorang profesor psikologi dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada tahun 1998. 

Manusia bukanlah produk masa lalunya semata, melainkan manusia juga mampu menentukan masa depannya sendiri. Ungkap teoritis yang dikutip dari artikel Psikologi Positif.

Ada Rumus menarik dalam teori ini untuk mengecek kebahagiaan diri, sebagai berikut:

  1. Apakah Masa Lalu dipenuhi kepuasan? Jika iya maka dipastikan masa lalunya dimaknai dengan penuh kebahagiaan. Jika tidak, maka dimaknai ketidakbahagiaan.
  2. Apakah Masa Sekarang dinikmati diri? Jika iya maka dipastikan masa sekarang dimaknai dengan penuh kebahagiaan. Jika tidak, maka dimaknai ketidakbahagiaan.
  3. Apakah Masa Depan diupayakan dengan penuh semangat? Jika iya maka dipastikan masa depan dimaknai dengan penuh kebahagiaan. Jika tidak, maka dimaknai ketidakbahagiaan.

Lantas bagaimanakah tentang kebahagiaan yang anda nilai pribadi? Sudahkah anda memenuhi kualifikasi bahagia masa lalu, masa sekarang dan masa depan? Tulis di kertas atau ketik di note gawai, dan nilai oleh pribadi kualitasnya.

Bagaimana cara menilainya?

Ada 4 tahapan menurut Dr. Robert Enright melalui Teori Stage of Forgiveness. Yaitu:

  1. Uncovering
  2. Decision
  3. Work
  4. Deepening

Uncovering, membuka cover/penutup dengan cara:

  1. Kritisi diri anda apa yang menjadi penyebab anda puas atau tidak puas dengan masa lalu anda, apa yang menjadi penyebab anda menikmati atau tidak menikmati masa sekarang anda, apa yang menjadi penyebab anda mengupayakan atau tidak mengupayakan masa depan anda dengan penuh semangat?
  2. Jika ditemukan penyebabnya, apa yang melatar belakanginya? Jawab melalui kemampuan analisis anda. Apakah ada faktor eksternal dan internal yang melatarbelakanginya? Klasifikasikan oleh anda jika ada.
  3. Apa upaya anda untuk menanggulangi dampak dari sebab-sebab yang anda rasakan? Jabarkan dengan:
    • Pertanyaan jurnalistik 5W + 1H dan jawab oleh anda sendiri;
    • Kemudian telusuri apa yang ada rasakan dari 5 inderawi anda (Visual, Auditory, Kinestetic, Offactory, dan Gustatory);
    • Dan apa yang anda pikirkan, emosi yang dirasakan, ucapan apa saja yang tertunda, tindakan apa saja yang tertunda, dan apa kebutuhan anda saat itu?

Decision, ambil keputusan anda setelah mengetahui jawaban yang anda kemukakan untuk mengeksekusi Work.

Work, yang paling efektif dari semua cara mengeksekusi Work adalah dengan memunajatkan doa atas ingatan tentang sesama kita yang membuat hati kita penuh kenyamanan. Kemudian kita syukuri atas perjumpaan kita dengan mereka, dan doakan mereka yang baik-baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun