Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Protagonis Bumi Nusantara

6 April 2022   13:00 Diperbarui: 6 April 2022   13:03 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: kumparan.com

Kemunculan Balarama.

Tahun 2xxx. Kekacauan melanda seluruh dunia, krisis berkepanjangan terjadi dimana-mana.

Bumi Nusantara paling terdampak. Segala krisis yang melanda negeri, dijadikan alasan orang orang berwatak siluman (yang manipulatif) menggerakan sejumlah massa yang tak asing disebut people power. Orang-orang yang sudah tidak insyaf akan dirinya, menjadi diperbudak oleh para inisator people power yakni para siluman. Suara-suara lantang diteriakan untuk mengkudeta pemerintahan yang sah, yang dinilai tak berdaya mengatasi kemelaratan bangsa yang sudah terkoyak-koyak jiwa raganya.

Balarama... Sang pemuda usia 30 tahun, belum menikah, ia bersumpah agar menjadi penyelamat bumi Nusantara, melalui karya-karya tulisnya yang menggugah orang-orang pilihan bangsa agar bangkit semangat jiwa raganya, menjadikan bangsa yang cerdas dan berkarakter. Hingga suatu hari, agen-agen rahasia pemerintah bumi Nusantara mendapatkan perintah dari Presiden, bahwa ini adalah saat yang tepat untuk Balarama menunjukkan kepiawaiannya sebagai Sang Protagonis Bangsa dari kemelut yang meraja.

Balarama dijemput mobil mewah berkelas, menuju Jakarta. Sesampai di Jakarta, seluruh awak media meliputnya, dan seluruh bangsa menatapnya dengan harapan besar.

"Kumpulkan para pemberontak itu dihadapanku! Beraninya main keroyokan di saat situasi genting saat ini melanda negeri! Daripada main keroyok fisik tak dibenarkan hukum, mari bersumpah siapa yang salah dan siapa yang benar dimata Alam Raya ini. Kita akan menyaksikan laknat akan ditimpakan pada siapa apakah padaku seorang diri yang membenarkan tindakan pemerintah atau kalian yang menjadi pemberontak bangsa!"

Demonstrasi besar-besaran yang ada di Jakarta semua merinding mendengar ucapan Balarama, termasuk sang siluman yang memprovokasi dan mengagendakan demo berjilid-jilid yang menciptakan suasana keruh di jalanan publik. Bagaimana tidak, awan hitam mulai berkumpul diatas kepala para pendemo. 

Kilatan-kilatan petir mulai menyambar. Hujan badai membuat para pendemo berteriak ketakutan. Sementara Pemerintah sudah berkoordinasi dengan penduduk setempat sebelum sumpah mubahalah Balarama diucapkan, semua dievakuasi menuju lokasi aman. Para pendemo ditelan oleh air banjir yang dahsyat, tak tertolong.

Sementara itu sang siluman provokator nampak selamat. Setelah mayat-mayat pendemo berserakan. Petugas negara menggiring sang siluman untuk berhadapan dengan Balarama.

"Inikah yang kau maksud penyelamatan wahai siluman?" Murka Balarama.

Terdiamlah sang siluman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun