agama adalah moralitas, etika, ketundukkan hati (rendah hati) dan Cinta Kasih Tuhan.
EsensiTanpa moralitas, maka ilmu filsafat untuk berkebijaksanaan tidak akan berkembang.
Tanpa ilmu filsafat, maka pengetahuan ruhani (tentang Ruh, Alam Semesta, Waktu, Hukum Sebab-Akibat, dan Kemahakuasaan Tuhan, dan hal-hal bersifat ruhani sebagainya) tidak akan berkembang.
Tanpa pengetahuan ruhani, bagaimana bisa kita memahami cinta kasih Tuhan dengan menjadi seorang Yang Berkesadaran Berketuhanan?
Dalam Islam dikenal 4 lapis menuju Cinta Kasih Tuhan dengan puncaknya Berkesadaran Berketuhanan, yakni:
1. Dimulai dari Syariat, tentang hukum yang mengatur moralitas, kewajiban sembahyang dan bersedekah.
2. Kemudian siapa yang teguh konsisten ber-Syariat, ia mulai memahami Hakikat, tentang filsafat berketuhanan, menjadi seorang yang pandai membuat perumpamaan yang bijak tentang berkehidupan.
3. Apabila filsafat berketuhanan mulai dipahami, maka ia mulai memiliki pondasi kuat untuk ber-Tirakat, yakni mengekang inderawi dari segala kenikmatan, seperti puasa dan wirid yang konsisten, tekun dan teratur.
4. Apabila Tirakat rajin dikerjakan, maka ia berkesempatan untuk ber-Marifat, yakni mengenal diri yang sejati, untuk dapat mengenali Tuhan Yang Maha Esa secara utuh, melalui karunia pengetahuan Ruhani yang ia kuasai.
5. Apabila Marifat sudah dicapai, maka ia mengadakan hubungan cinta-kasih dengan Tuhan Yang Maha Perkasa melalui kesadaran berketuhanan yang ia miliki.
Moralitas adalah ikatan kewajiban yang paling pertama yang harus ditempuh umat manusia sebagai tangga awal menuju tangga akhir berkesadaran berketuhanan yang penuh cinta kasih dengan Tuhan Yang Maha Penyayang.