Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahapan Menuju Berkesadaran Berketuhanan

1 April 2022   04:30 Diperbarui: 1 April 2022   08:39 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esensi agama adalah moralitas, etika, ketundukkan hati (rendah hati) dan Cinta Kasih Tuhan.

Tanpa moralitas, maka ilmu filsafat untuk berkebijaksanaan tidak akan berkembang.

Tanpa ilmu filsafat, maka pengetahuan ruhani (tentang Ruh, Alam Semesta, Waktu, Hukum Sebab-Akibat, dan Kemahakuasaan Tuhan, dan hal-hal bersifat ruhani sebagainya) tidak akan berkembang.

Tanpa pengetahuan ruhani, bagaimana bisa kita memahami cinta kasih Tuhan dengan menjadi seorang Yang Berkesadaran Berketuhanan?

Dalam Islam dikenal 4 lapis menuju Cinta Kasih Tuhan dengan puncaknya Berkesadaran Berketuhanan, yakni:

1. Dimulai dari Syariat, tentang hukum yang mengatur moralitas, kewajiban sembahyang dan bersedekah.

2. Kemudian siapa yang teguh konsisten ber-Syariat, ia mulai memahami Hakikat, tentang filsafat berketuhanan, menjadi seorang yang pandai membuat perumpamaan yang bijak tentang berkehidupan.

3. Apabila filsafat berketuhanan mulai dipahami, maka ia mulai memiliki pondasi kuat untuk ber-Tirakat, yakni mengekang inderawi dari segala kenikmatan, seperti puasa dan wirid yang konsisten, tekun dan teratur.

4. Apabila Tirakat rajin dikerjakan, maka ia berkesempatan untuk ber-Marifat, yakni mengenal diri yang sejati, untuk dapat mengenali Tuhan Yang Maha Esa secara utuh, melalui karunia pengetahuan Ruhani yang ia kuasai. 

5. Apabila Marifat sudah dicapai, maka ia mengadakan hubungan cinta-kasih dengan Tuhan Yang Maha Perkasa melalui kesadaran berketuhanan yang ia miliki.

Moralitas adalah ikatan kewajiban yang paling pertama yang harus ditempuh umat manusia sebagai tangga awal menuju tangga akhir berkesadaran berketuhanan yang penuh cinta kasih dengan Tuhan Yang Maha Penyayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun