Mohon tunggu...
Intan Dian Syaputra
Intan Dian Syaputra Mohon Tunggu... Konsultan - Economy Enthusiast

Our stupid feelings are dangerous.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan dan Pengaruh "Digital Financial Services" sebagai Keuangan Inklusif terhadap "Consumer Spending"

24 Juli 2018   11:00 Diperbarui: 24 Juli 2018   11:17 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perkembangan dan Pengaruh Digital Financial Services sebagai Keuangan Inklusif terhadap Consumer Spending di Indonesia tahun 2015-2017

Abstrak

Perkembangan internet secara global telah menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Kebutuhan akan paenggunaan internet ini terjadi karena terus adanya perkembangan teknologi, dimana aktivitas sehari-hari telah terintegrasi oleh teknologi dan internet. Fenomena ini terjadi bagi seluruh kalangan masyarakat, pemilik bisnis hingga pemerintah. 

Salah satu pemanfaatannya adalah dengan adanya digital financial service (DFS) atau biasa disebut dengan Layanan Keuangan Digital  (LKD) di Indonesia. Digital financial services itu sendiri merupakan layanan jasa atas pembayaran maupun keuangan yang menggunakan sarana teknologi digital, seperti seluler dan web yang dapat menjadi sarana transmisi data dan informasi atau instrumen melalui pihak ketiga. 

Dengan segala kemudahan yang diberikan, mendorong kemudahan masyarakat secara individual untuk dapat bertransaksi dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi jika diimbangi dengan peraturan yang jelas.

Perkembangan internet secara global telah menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Kebutuhan akan paenggunaan internet ini terjadi karena terus adanya perkembangan teknologi, dimana aktivitas sehari-hari telah terintegrasi oleh teknologi dan internet. Fenomena ini terjadi bagi seluruh kalangan masyarakat, pemilik bisnis hingga pemerintah. 

Salah satu pemanfaatannya adalah dengan adanya digital financia service (DFS) atau biasa disebut dengan Layanan Keuangan Digital  (LKD). Digital financial services itu sendiri merupakan layanan jasa atas pembayaran maupun keuangan yang menggunakan sarana teknologi digital, seperti seluler dan web yang dapat menjadi sarana transmisi data dan informasi atau instrumen melalui pihak ketiga. 

Penggunan pihak ketiga ini sebagai sarana dari konsumen untuk melakukan pembayaran ataupun menjadi perangkat dalam penyimpanan nilai secara elektronik baik dengan bank ataupun non-bank. Hal ini memberikan kemudahan bagi konsumen dimana uang yang disimpan secara elektronik dapat dengan mudah untuk dijadikan tunai begitupun sebaliknya.

Keuangan inklusif di berbagai negara erat hubungannya dengan bank sentral dinegara tersebut yang kemudian berdampak pada sektor perbankan secara menyeluruh. Begitupun di Indonesia, melihat kesempatan dalam DFS ini, Bank Indonesia sebelum mengizinkan adanya layanan keuangan digital ini melakukan uji coba untuk brancless banking agar dapat mengetahui bagaimana kebutuhan yang dari konsumen dari masyarakat serta peraturan yang sesuai dengan keadaan Indonesia. Uji coba ini dilakukan pada Mei 2013 hingga 30 November 2013. Dari hasil uji coba ini menghasilakan adanya peningkatan transaksi masyarakat yang didominasi dalam setor tunai untuk tabungan. Dengan adanya uji coba ini, Bank Indonesia diberikan pandangan baru untuk dapat menjadikan DFS sebagai salah keuangan inklusif di Indonesia. Namun, Bank Indonesia merasa perlu adanya kerjasama dengan perusahaan telekonomunikasi yang erat kaitannya dengan penggunaan DFS ini.

Bukan hanya BI, sebagai lembaga pengawasan keuangan ini mengumpulkan data mengenai penggunaan FinTech di Indonesia. Dari data tersebut menghasilkan bahwa penggunaannya masih didominasi oleh pelaku bisnis melalui pembayaran (43%) dan pinjaman (17%).  OJK menganggap bahwa potensi ini harus diberikan sarana untuk dapat terus berkembang dengan memastikan bahwa adanya peraturan yang jelas untuk dapat mengurangi risiko yang dimiliki. 

Selain infklusif keuangan, perkembangan DFS ini diharapkan dapat menciptakan stabilisasi sistem keuangan secara berkelanjutan serta kontributif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam menganalisis kondisi DFS di Indonesia ini, yang perlu diketahui adalah bagaimana perilaku konsumen masyarakat di Indonesia pada sektor keuangan dan perbankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun