Mohon tunggu...
Putu IntanRossyta
Putu IntanRossyta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai-nilai Moral dalam Peristiwa Sejarah

30 November 2022   17:03 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:59 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama   : Putu Intan Rossyta Maharani

NIM    : 2214021005

Prodi    : Pendidikan Sejarah

1. Rendah Hati, nilai rendah hati artinya bisa menyadari kekurangan dari diri sendiri serta tidak angkuh ataupun sombong meski memiliki kemampuan ataupun kelebihan, hal ini ditunjukkan dari peristiwa sejarah dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara, saat diskusi tentang perumusan dasar negara oleh tokoh-tokoh bangsa tentu mereka melakukan perdebatan ataupun diskusi untuk mencapai mufakat, tetapi para tokoh perumus dasar negara tidak pernah sombang dengan pendapat mereka masing masing, maupun dengan hasil rumusan mereka masing-masing yang tentunya semua hasil pemikiran mereka pasti adalah yang terbaik versi mereka.  Namun mereka tetap rendah hati, berusaha menerima semua pendapat demi terjadinya mufakat dalam merumuskan nilai dasar negara yaitu Pancasila. Selain itu, sikap rendah hati juga ditunjukan dari momen pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Disaat pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno, beliu menyelikan kata Atas Nama Bangsa Indonesia di akhir kalimat Proklamasi. Hal ini menunjukan kerendahan hati para perumus naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu Ir Soekarno dan Moh. Hatta. Meskipun naskah proklamasi tersebut dibuat oleh mereka, namun mereka tetap rendah hati dengan mengatasnamakan bangsa Indonesia dalam naskah proklamasi tersebut.

2. Rasa tanggung jawab, nilai ini besar kaitannya dengan para pemimpin perang dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, misalnya Perang Puputan Margarana, yang dipimpin oleh Brigadir Jendral TNI I Gusti Ngurah Rai, sebagai seorang pemimpin pada saat itu beliu bertanggung jawab penuh terhadap prajurit bawahannya mulai dari tanggung jawab taktik perang, memimpin perang dan lain sebagai hal dalam peperangan. Contoh lain lagi adalah kisah Bung Tomo yang memimpin pemberontakan rakyat di Surabaya, pada saat itu Bung Tomo bertanggung jawab penuh atas perjuangan prajuritnya dalam aksi pemberontakan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.

3. Cinta Tanah Air dan Bela negara, nilai cinta terhadap tanah air atau bela negara tentu sangat berkaitan dengan sejarah, hal ini dapat dilihat dari sejarah perjuangan para palahwan kemerdekaan Bangsa Indonesia, dimana para palahwan bangsa berjuang antara hidup dan mati, dengan berbagai strategi untuk mempertahankan bangsa Indonesia, dan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Hal ini membuktikan rasa cinta mereka terhadap tanah air Indonesia dengan bercita-cita dan membela agar bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka terlepas dari penjajahan.

4. Persatuan,  nilai ini tentu sangat erat kaitannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, hal ini dibuktikan dari perjuangan para pahlawan bangsa yang bersatu padu dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Selain itu nilai persatuan juga ada dalam peristiwa perumusan dasar negara. Para tokoh perumus dasar negara tentu dari latar belakang yang berbeda-beda namun mereka tetap bersatu, menyatukan pemikiran menyingkirkan semua perbedaan dan latar belakang mereka demi kepentingan bangsa Indonesia.

5. Sikap Percaya diri. Nilai moral ini dapat dicontoh dari Bapak Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, beliu dengan kemampuan berbicaranya yang sangat baik, dan fasih, dengan semua pidato pidato nya yang berhasil membakar semangat bangsa Indonesia untuk terus berjuang hingga merdeka. Sikap ini tentu perlu dicontoh oleh generasi muda terutama nya kita generasi muda calon tenaga pendidik agar menjadi tenaga pendidik yang fasih dalam menyampaikan sesuatu kepada peserta didik nantinya dan fasih dalam menggeluarka pendapat yang bersifat positif dan membangun.

6. Menghargai pendapat orang lain, nilai ini tentu tidak asing bagi kita, sampai saat ini pun kita harus tetap bisa menghormati atau menghargai pendapat orang lain untuk menjaga kerukunan. Nilai ini dibuktikan dengan sejarah yaitu Ketika masa persidangan BPUPKI ataupun PPKI tentu akan adanya perbedaan pendapat dari semua tokoh dalam persidangan, namun dengan saling menghargai pendapat tokoh satu dengan tokoh lainnya dalam sidang-sidang BPUPKI ataupun PPKI bisa mencapai mufakat hingga bisa merumuskan dasar negara dan konstitusi negara.  

7. Nilai Kerjasama, nilai Kerjasama tentu sangat berarti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dimana dengan kerjasama para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dapat merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia dari tangan para penjajah. Sebagai contoh nyata, bahwa Kerjasama sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia adalah pembentukan Dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila, dimana pembentukan dasar negara ini adalah hasil Kerjasama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang dikenal dengan PPKI  melalui beberapa sidang sidangnya sehingga berhasil merumuskan dasar negara, dan hasil Kerjasama pemikiran dari perumus dasar negara yaitu Bapak Ir. Soekarno, Dr. Suepomo, dan Moh. Yamin. Nilai kerjasama dalam sejarah juga dibuktikan di masa Praaksara, dimana masa ini adalah masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Namun pada masa itu mereka sudah mengenal Kerjasama dengan hidup berkelompok terutama pada masa bercocok tanam, di masa ini manusia purba sudah mulai bekerja sama untuk mengolah lahan, dan ladang bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Selain itu nilai Kerjasama juga bisa kita ambil dari peristiwa sejarah Hindu Budha, Ketika itu kerajaan kerajaan bercorak Hindu Budha di Indonesia seperti Kerajaan Kutai dan Sriwijaya sudah melakukan atau menjalin Kerjasama yang baik dengan daerah sekitar terutama Kerjasama dalam hal perdagangan dengan India, Cina, Arab dan lain hal sehingga hal ini menguntungkan kerajaan tersebut dalam bidang perekonomian, hal ini tentu menjadi tauladan kita agar terus menjalin hubungan Kerjasama yang baik ataupun relasi yang baik.

8. Nilai Kerja Keras, kerja keras adalah nilai sejarah yang harus kita contoh sampai saat ini, dimana dengan kerja keras baik dalam pertempuran  perang langsung ataupun secara jalur diplomasi para pahlawan perjuangan, Bangsa Indonesia kita ini bisa merdeka, terbebas dari belenggu penjajahan. Misalnya dalam perumusan nilai Pancasila sebgai dasar negara, dimana para perumus dasar negara berjuang keras agar menghasilkan ide ide yang nantinya bisa dijadikan suatu landasan fundamental bangsa Indonesia, mereka mengerahkan semua kemampuan, pendapat serta ide untuk menggali nilai nilai kebangsaan yang dapat dijadikan dasar negara. Selain dalam sejarah kemerdekaan, nilai Kerjasama juga terkandung dalam dalam sejarah Peradaban Hindu Budha di Nusantara, hal ini dibuktkan dengan cerita sejarah Bandung Bandawasa, yang menceritakan perjuangan kerja keras Bandung Bandawasa membangun 1000 candi dalam semalam sebagai syarat lamaran pernikahan yang diminta oleh Putri Rara Jongrang. Yang kemudian candi tersebut kita kenal dengan sebutan Candi Prambanan. Meskipun cerita tersebut hanya cerita dikategorikan sebgai cerita rakyat, namun semangat atau nilai kerja keras dalam cerita tersebut dapat menjadi tauladan untuk kita generasi muda agar tidak mudah menyerah dalam melakukan sesuatu sesulit apupun seseuatu hyang dilakukan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun