Mohon tunggu...
Intan Puspitarana
Intan Puspitarana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memenuhi tugas

Orang biasa yang suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sebagai Upaya Kurangi Jumlah Sampah Plastik, Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Biologi UM Adakan Pelatihan Pembuatan Ecobrick

1 November 2022   20:58 Diperbarui: 1 November 2022   21:10 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ecobrick (By Jo Stodgel - www.Ecobrick.it, CC BY 4.0, https://commons.wikimedia.org/)

Jumlah sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu sekitar 65.000 ton per tahunnya. 

Jika tidak ditangani, sampah plastik yang jumlahnya fantastis tersebut tentu dapat menimbulkan masalah baru pada ekosistem darat dan perairan, bahkan hingga berdampak pada kehidupan masyarakat. 

Karena itulah, Dosen Biologi FMIPA UM mengadakan pelatihan pembuatan Ecobrick untuk mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan sekaligus sebagai upaya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 14 dan 15 tentang keberlangsungan ekosistem lautan dan perairan. 

Pelatihan pembuatan Ecobrick ini dilaksanakan di SMP Islam Maarif 02 Malang yang beralamatkan di jalan Janti Barat  No. 36, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Ecobrick dipilih sebagai tema pelatihan kali ini karena beberapa alasan. Pertama, karena pembuatannya yang mudah. Hanya diperlukan botol plastik ukuran 600 mL, stik panjang, dan sampah plastik sebagai bahan dasar. 

Sampah plastik dapat dicacah terlebih dahulu atau langsung dimasukkan ke dalam botol plastik sembari ditekan-tekan dengan stik. Proses ini pun dapat dikerjakan sambil mengobrol sehingga kegiatan menjadi semakin menyenangkan.

Kedua, Ecobrick dapat mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan. Satu botol plastik ukuran 600 mL dapat memuat sebanyak 250-300 gram sampah plastik yang dimampatkan. 

Tentu sampah plastik akan berkurang banyak hanya dengan pembuatan sebuah kursi dari Ecobrick saja. Misalkan sebuah kursi membutuhkan 19 Ecobrick, maka paling tidak berkuranglah tumpukan sampah plastik seberat 5 kg.

Alasan yang terakhir dan yang tidak kalah pentingnya, yaitu Ecobrick memiliki nilai jual dan daya guna tinggi. Ecobrick yang telah disusun dapat dikreasikan kembali dengan berbagai dekorasi sehingga sedap dipandang serta dapat diproduksi dalam jumlah besar untuk dijual sebagai barang fungsional. Sebagaimana yang disampaikan Muhammad Andry Prio Utomo, S.Si. M.Si., 

“Salah satu alasan kami memilih Ecobrick adalah kami ingin memberikan literasi tentang tingkat pencemaran plastik yang semakin mengkhawatirkan. Kami juga ingin memberikan pelatihan pada adik-adik siswa-siswi SMP Islam Maarif 2 bahwa sampah plastik tersebut dapat kita gunakan untuk membuat barang yang bernilai guna dan bernilai ekonomi,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun