“Ecobrick yang sudah dibuat nantinya dapat dirangkai menjadi meja, kursi, atau lemari untuk sekolah,” demikian tambah Prof. Dr. Sri Rahayu, M.Si., yang juga merupakan anggota Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Biologi UM.
Pelatihan pembuatan Ecobrick dilaksanakan pada hari Selasa, 27 September 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 siswa-siswi kelas 8 dan 9 SMP Islam Maarif 2 Malang serta guru-guru pendamping.
Sebelum memasuki area pelatihan, siswa-siswi diarahkan untuk menggunakan sarung tangan dan masker sebagai upaya untuk mengurangi risiko penularan virus SARS CoV-2.
Pelatihan diawali dengan penyampaian materi mengenai pencemaran sampah plastik di lingkungan dan pengantar terkait pembuatan Ecobrick. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 8 siswa.
Tahap pertama pembuatan Ecobrick adalah mencacah plastik yang telah dibersihkan sehingga dihasilkan potongan-potongan kecil. Potongan plastik kemudian dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas dan dipadatkan menggunakan stik kayu.
Berikutnya, botol-botol yang sudah terisi ditimbang dengan target berat minimal sebesar 200 gram untuk botol bervolume 600 ml dan 600 gram untuk botol bervolume 1500 ml. Demikianlah Ecobrick berhasil diproduksi oleh siswa-siswi SMP Islam Maarif 02 Malang.
Setelah ditimbang, Ecobrick dirangkai untuk menjadi kursi dan meja dengan menggunakan perekat, lalu diuji ketahanannya dengan diduduki oleh peserta. Tidak adanya kerusakan pada kursi Ecobrick setelah uji coba menjadi indikator bahwa Ecobrick berkualitas baik dan aman digunakan.
Selanjutnya, peserta mengisi lembar evaluasi pelatihan pembuatan Ecobrick. Hasil evaluasi menunjukkan tingginya minat siswa-siswi SMP Islam Maarif 02 Malang terhadap pengembangan dan pemanfaatan Ecobrick.