Mohon tunggu...
Intan
Intan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba allah swt

Mahasiswi uin sunan kalijaga yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikir Kritis Dalam Islam dan Ayat Al-Qur'an

14 Januari 2021   19:12 Diperbarui: 28 November 2022   21:01 26950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Intan

20105010079

Setiap apapun yang di ciptakan oleh Allah SWT. pasti ada guna dan manfaatnya hanya kemampuan manusia sajalah yang terbatas dalam mengungkapkan manfaat dan misterinya. Mungkin saja daun-daun, pohon-pohon rumput-rumput, serta bunga-bunga yang kita lihat setiap hari adalah obat yang sangat mukjizat menyembuhkan penyakit. Karena setiap ciptaan Allah swt. Itu tidak sia-sia.

Salah satu contoh adalah berpikir kritis terhadap cicak. Cicak di ciptakan oleh Allah itu ada hikmah dibaliknya, pada zaman Nabi Muhammad cicak adalah salah satu penghalang dakwah Nabi. Tetapi mengapa cicak masih ada sampai sekarang kalau cicak dahulu itu adalah penghalang dakwahnya Nabi mengapa Allah tidak menghilangkannya dari muka bumi? Jawabannya adalah karena jika kita membunuh cicak dengan sekali bunuh langsung mati maka kita akan mendapatkan pahala, namun jika kita membunuhnya tidak dengan sekali bunuh langsung mati, maka pahalanya sudah berkurang dan bahkan tidak mendapatkan pahala sama skali jika kita membunuhnya dengan cara yang kejam.

Berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah adalah berusaha memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.

Q.S. al-furqan/25:53 yang artinya "Dan dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus".

Sejumlah ahli menemukan laut dua warna yang tak pernah bercampur yang terletak di selat gibraltar yang menghubungkan lautan mediterania dan samudera atlantik. Hebatnya lagi kedua laut itu dibatasi oleh dinding pemisah. Bukan dalam bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah air laut itu sendir dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan itu. Namun Sejumlah ahli itu masih mempertanyakan mengapa tidak bisa bercampur? Pertanyaan itu baru terjawab pada tahun 1942 M/1361 H melalui studi yang mendalam menyingkap adanya lapisan air pembatas yang memisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.

Kemudian semakin banyak fakta yang menakjubkan terungkap sehingga Profesor Shroeder ahli kelautan dari Jerman mengungkapkan kekaguman akan kebenaran Al-Qur'an yang telah diturunkan 14 abad yang lalu telah berbicara mengenai hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun