Mohon tunggu...
Intan Izha
Intan Izha Mohon Tunggu... Guru - Bebas

Menulis adalah hobi yang sangat menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Book "Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu"

14 Februari 2020   23:27 Diperbarui: 14 Februari 2020   23:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pmb.iainbukittinggi.ac.id

Sementara itu, adapula yang memfokuskan pada eksistensi tuhan, penciptaan alam semesta, dan kesusilaan. Muhajir menyimpulkan bahwa keyakinan religious tumbuh dalam penghayatan religious. Dengan kekuatan akal budi (ilmu dan filsafat), manusia dapat memitik kebenaran.

Selanjutnya pada bab ke dua, penulis memaparkan mengenai hakikat filsafat ilmu yang mencakup pengertian, cakupan objek, metode dan tujuan. Pada awal penjelasan tentang hakikat filsafat ilmu, penulis mengungkapkan pendapat yang dimiliki oleh Hamdani dan Fuad (2007).

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh keduanya, Plato mengumpamakan seorang filsuf ialah laksana seorang kapten kapal yang menghabiskan banyak waktunya memandang bintang-bintang di langit.

Para kelasi mengungkapnya sebagai parasite tidak berguna, tapi kata Plato, tanpa kerja sang kapten kapal akan tersesat, dan pekerjaan para kelasi menjadi sia-sia, begitulah gambaran posisi dan peran filsafat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa filsafat merupakan induk dari segala ilmu filsafat.

Mengenai pengertian filsafat ilmu, penulis menjelaskan bahwa filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik ditinjau dari sudut antologis, epistemologis, maupun aksiologis yang dilakukan melalui proses dialektika secara mendalam (radic) yang sistematis dan bersifat spekulatif. Rosenberg (2003), mengatakan dalam filsafat ilmu dibagi dalam dua pertanyaan utama.

Pertama, pertanyaan tentan ilmu : fisika, biologi, social, dan budaya. Kedua, pertanyaan tentang mengaapa ilmu tidak dapat menjawav pertanyaan yang pertama, yakni tentang ilmu itu sendiri.

Dari uraian ini ada dua buah konsep filsafat ilmu yang senantiasa dipertanyakan, yakni tentang apa dan bagaimana. Apa itu ilmu dan bagaimana ilmu itu disusun dan dikembangkan. Pertanyaan inilah yang dijawab secara mendasar dalam filsafat ilmu hingga menemukan suatu jawaban yang lahir dari proses dialektika berpikir.

Jujun (2010) mengatakan, berkaitan dengan masalah ilmu tentu saja tidak dapat dipisahkan dengan pengetahuan, pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita.

Sukar untuk dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada. Sebab pengetahuan merupkan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Lalu bagaimana kita menyusun pengetahuan yang benar?

Masalah inilah yang dalam kajian filsafat disebut epistemologi, dan landasannya disebut metode ilmiah. Epistemologi disebut juga dengan filsafat ilmu, merupakan cabang filsafat yang mempelajari dan menentukan ruang lingkup pengetahuan. Epistemologi berusaha membahas bagaimana ilmu didapatkan, bukan untuk apa atau mengenai apa.

Di dalam buku ini juga dijelaskan hal mendasar yang memberikan perbedaan antara filsafat dan ilmu, yaitu dari sisi sudut pandan pembahasan, ilmu melihat ibjek cukup dalam tetapi tidak tidak sedalam filsafat yang radikal, filsafat mebahsa objek sedalam-dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun