Mohon tunggu...
Intan Afika N A
Intan Afika N A Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa yang harus membuat artikel di kompasiana

Bismillah, lagi belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Curhatan Seniman Bogor, Punahnya Tari Tayub, Desa Sinar Sari

6 Maret 2019   13:11 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Wawan Dewantara menari Tari Tayub | dokpri

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini, belum ada perhatian dari pemerintah mengenai seni yang ia geluti.  Bahkan dalam pengurusan visa, paspor dan sebagainya masih sering dipersulit. Selain itu, masyarakat Indonesianya pun kurang mencintai budaya sendiri dan memilih mempelajari budaya negara lain.

"Anak-anak sekarang tariannya tidak ada nilainya. Kalau di Sunda kan Tarian Tayub ada nilainya, yaitu mengingat Allah. Coba kalo tarian-tarian anak sekarang yang dari budaya-budaya luar, kan tidak ada nilainya. Semua seni dari Sunda dan Bali pasti memiliki nilai falsafah hidup," katanya.

Beliau berharap agar pemerintah bisa lebih peduli dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia dan untuk generasi zaman sekarang, harus lebih memerhatikan dan mau melestarikan tarian-tarian yang ada di Indonesia.

"Harapan Bapak, semoga pemerintah lebih peduli dengan budaya kita. Anak muda sekarang juga harus lebih memerhatikan dan mau melestarikan tarian-tarian Indonesia. Kita harus menjadikan budaya kita sebagai filter. Jangan mencintai budaya bangsa lain. Orang asing aja jauh-jauh ke sini belajar budaya kita, masa kita yang orang Indonesianya sendiri gak mau mencintai budaya kita. Kesenian itu harganya milyaran loh. Maka pertahankanlah." Lanjutnya.

(Oleh: Intan Afika Nuur Aziizah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun