Program Pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar (SD) digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Juli 2022 pukul 08.45-10.00 WIB di SD Negeri Sambiroto 03, yang beralamat di Jl. Taman Sambiroto Asri Barat, Sambiroto, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan untuk siswa kelas 5 dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang.
Dua tema yang diangkat dan dibungkus dalam kegiatan selama 30 menit untuk setiap kelas dengan mengangkat tema “Diri dan Binatang” yang sangat dekat dengan siswa SD. Pembelajaran Bahasa Inggris ini diberikan atas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia yang tidak mengharuskan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib untuk tingkat sekolah dasar. Walaupun pada era globalisasi dan digitalisasi ini hampir setiap sistem menggunakan bahasa Inggris dalam operasionalnya sehari-hari.
Suara siswa SD Negeri Sambiroto terdengar jelas saat menirukan pengajar Bahasa Inggris yang disajikan oleh mahasiswa KKN Undip. Ekspresi-ekspresi Bahasa Inggris untuk memperkenalkan diri dan menebak nama-nama binatang yang mereka sukai dari kartu bergambar binatang yang sudah ditampilkan oleh pengajar. Siswa kelas 5 sangat antusias dalam menebak sekaligus mengucapkan kosa kata dalam Bahasa Inggris dengan lantang. Bahkan banyak siswa yang ingin memperkenalkan diri dan menyebutkan hewan kesukaan mereka di depan kelas dalam Bahasa Inggris.
Di samping itu, dari lapangan semakin terdengar riuh nyanyian siswa saat pembelajaran Bahasa Inggris. Mereka sangat senang dengan lagu Bahasa Inggris yang diputarkan. Siswa dengan cepatnya menirukan gerakan lagu yang ditunjukkan oleh pengajar yang juga bahagia dan antusias ketika siswa yang diajarnya aktif dan responsif.
Selain itu, tema yang penting untuk diingat pasca pandemi COVID-19 yaitu “Kesehatan dan Kebersihan”. Dengan meredanya pandemi Covid-19, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang tadinya melakukan pembelajaran online mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Diawali pembelajaran tatap muka dari tingkat perguruan tinggi diikuti oleh tingkat SMA, SMP dan SD. Tingkat sekolah dasar diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketat setelah cukup banyak siswa SD yang diberikan vaksin.
Pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan mahasiswa KKN jurusan Sastra Inggris ini juga memperhatikan topik lain yang krusial untuk diingat oleh anak-anak yaitu pentingnya untuk mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan memahami kondisi-kondisi yang mengidentifikasi gejala-gejala COVID-19 walaupun sudah divaksin. Meskipun sudah diperbolehkan melakukan kegiatan belajar tatap muka, siswa SD masih rentan untuk tertular atau pun menularkan virus COVID ke anggota keluarga di rumah karena aktivitas mereka sehari-hari yang berada di dalam ruangan dan makan bersama yang pastinya dilakukan tanpa memakai masker.
Penting peran pengajar dan juga media untuk meningkatkan kewaspadaan anak-anak terhadap virus COVID. Media visual yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris ini adalah poster. Salah satu kegiatan pembelajaran dalam Bahasa Inggris bertema “Kesehatan dan Kebersihan” ini diinisiasi agar siswa dapat selalu mengingat protokol kesehatan tersebut. Di samping itu, pengajar Bahasa Inggris dalam rangka KKN Universitas Diponegoro di kelurahan Sambiroto mengemas pembelajarannya dengan permainan berhadiah agar siswa lebih termotivasi untuk berani tampil di depan ke kelas dalam Bahasa Inggris. Untuk mencairkan suasana agar siswa siswi tidak merasa canggung dan malu, Miss Biinsi, penggagas program KKN ini memilih lagu Bahasa Inggris yang mudah ditirukan dan menarik bagi anak.
Ketika ditanya mengenai tujuan Program KKN yang menggabungkan Bahasa Inggris dan tema-tema yang diangkat tersebut, Miss Biinsi sebagai penggagas program ini mengatakan, “Program KKN ini menitikberatkan pada pentingnya pengenalan Bahasa Inggris sejak dini. Sejak tahun ajaran 2013–2014, Bahasa Inggris bukan sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa di Sekolah Dasar (SD). Padahal di era globalisasi yang pesat saat ini, siswa dari sekolah dasar didorong untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang melibatkan Bahasa Inggris. Untuk tema kedua dengan aktivitas pembuatan poster ini diinisiasi agar kreativitas yang dibuat oleh siswa-siswa tersebut dapat ditampilkan dan diingat di beberapa area dalam kelas dan sekolah mereka.”
Penulis : Biinsi Marta (S1 Sastra Inggris– FIB UNDIP)
DPL : Ibu Dina Lestari Purbawati S.E., M.Si., Akt.
