Mohon tunggu...
Intan Asyifa Maula
Intan Asyifa Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kunci kebahagiaan adalah bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mencintai Matematika Melalui Karya Sastra Andrea Hirata

19 Juni 2022   20:48 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:50 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra dan matematika sering kali diletakkan pada dua kutub yang berbeda. Keduanya seolah saling bertolak belakang. Padahal, keduanya justru saling berdampingan seperti dua garis paralel. Sastra membutuhkan matematika untuk mengolah rasa agar tetap berjalan dalam koridor akal sehat. Begitupun sebaliknya, matematika membutuhkan sastra agar tidak kehilangan hakikatnya sebagai pemecah masalah.

Matematika itu sarat simbol, dan sastra itu lambang. Keduanya memberikan sinergi yang rasa sekaligus rasio. Matematika dan sastra melahirkan karya sastra yang didalamnya juga termuat karya matematika. Sehingga munculah pretensi yang sering kali kita dengar ketika berhadapan dengan matematika yaitu perasaan yang amat rumit dan menyebalkan.

Tidak sedikit dari kita pernah menjumpai Ketika pada zaman sekolah pasti pernah merasakan takut bahkan tidak suka ketika bertemu pelajaran matematika. Selain itu nilai rapor yang selalu mendapatkan nilai merah, menjadikan fenomena yang sangat menakutkan pada saat itu. Fenomena tersebut terjadi karena pada zaman masi anak-anak ketika berada di sekolah dasar penanaman matematika hanyalah sebatas mengenalkan dengan urusan hitung-menghitung, tidak lebih dari itu. Oleh karena itu tidak heran jika kita sering mendengar tren yang berkembang hingga saat ini yaitu anak-anak yang cerdas diidentikkan dengan kemahiran dalam menghitung.

Sudah tidak asing lagi bagi kita mengenal karya sastra yang begitu indah dari sosok Andrea Hirata yang mengawali pesonanya dengan novel Laskar Pelangi dan karya sastra popular lainnya. Beliau dikenal sebagai seorang penulis novel terkenal di Indonesia. Selain menyukai dan tertarik kepada matematika, beliau juga menyukai sains dan ilmu eksakta seperti fisika, kimia, statistic dan astronomi.

Karena kecintaannya kepada matematika ,Andrea Hirata mengangkat sebuah novel yang berjudul Guru Aini yang melukiskan jatuh bangun seorang guru mengenalkan matematika di wilayah terluar Sumatera. Novel ini diterbitkan pada Februari 2020. Novel Guru Aini menceritakan seorang guru matematika bernama Bu Desi yang bekerja di sebuah wilayah pelosok di Sumatera. Novel ini terinspirasi dari kisah nyata yang dipersembahkan Andrea Hirata kepada seorang guru hebat bernama ibu Marlis yang digambarkan dalam tokoh guru Desi. Yaitu seorang perantau ulung yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa dan membuat mereka mencintai matematika. Ia sangat idealis sekaligus eksentrik. Ia memiliki kesempatan untuk dipindah tugaskan ke wilayah yang lebih layak, namun menolak kesempatan itu. Bu Desi memiliki idealisme sendiri, di mana ia lebih ingin untuk mengajar anak-anak miskin di sebuah wilayah bernama Ketumbi. Di luar perkiraannya, ternyata mengajar murid-murid di Ketumbi penuh berbagai tantangan, Bu Desi harus memiliki stok kesabaran ekstra karena latar belakang pendidikan yang kurang. Demi matematika bu Desi bersumpah tak akan mengganti sepatunya sebelum menemukan murid jenius di kampung ketumbi. Hal itu tidak mudah bagi bu Desi karena Ia harus berhadapan dengan kemiskinan dan kepercayaan diri yang rendah. Ini lebih pelik dari persoalan matematika.

Setelah bertahun-tahun mengajar, kini bu Desi berjumpa dengan sosok Aini. Murid paling bebal dalam matematika. Namun bu Desi melihat sisi lain dari Aini yang membuatnya terpesona yaitu kejujuran dan keberaniannnya dalam bermimpi. Meskipun Aini selalu mendapatkan nilai ulangannya selalu 0 sampai dengan 1 nilai tertingginya, Aini tidak pernah menyontek. Selain itu, Aini juga punya mimpi yang mulia yaitu menjadi seorang dokter agar bisa mengobati ayahnya yang sakit.

Selain mengajak pembaca mencintai matematika dan mengenang guru matematika. Novel Andrea Hirata ini juga mengubah pola pikir yang meyakini bahwa matematika hanya milik mereka yang berbakat sejak lahir itu tidak benar. Setiap orang akan mencintai matematika apabila menemukan cara yang tepat. Salah besar apabila kita menganggap mimpi tak punya kekuatan. Bu Desi dan Aini membuktikan bahwa matematika bukanlah kumpulan rumus semata melainkan himpunan harapan, keberanian, dan kejujuran.

Lewat novel ini Andrea Hirata menjadikan cara pandang terhadap matematia, pendidikan dalam melihat sesuatu yang sulit namun harus tetap semangat saat menghadapinya, menjadikan bumbu utama yang disajikan dalam novel ini. Dan yang paling penting adalah bagaimana mengubah penampilan dari matematika di mata banyak orang khususnya di kalangan anak-anak.

Prosa tersebut dapat menjadi obat bagi penderita alergi matematika. Prosa memiliki kelenturan dalam mengemas persamaan matematika menjadi karya sastra yang lebih mudah dipahami. Prosa juga menjadi mengubah cara pandang dimana matematika menjadi katalis dalam metamorfosa pemikiran manusia dari konstruksi abstrak mnejadi konstruksi praktis. Yang awalnya sulit tersentuh rasio, kiini mudah tersentuh rasa. Yang dulu hanya bisa dibayangkan, sekarang bisa dituliskan.

Sangat disayangkan ketika persoalan mendasar itu tidak ditanamkannya matematika itu sebagai sebuah Bahasa. Justru ketika itu ditanamkan akan membawa pengaruh pada mahasiswa pada pola pikir sebagai bentuk Bahasa, karena matematikalah yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dapat dibuktikan dengan teori.

Seperti seharusnya sastra dan matematika saling melengkapi. Rasa sastra menjadikan rasio matematika bahwasanya kita adalah manusia yang diciptakakan di muka bumi untuk saling tolong menolong. Rasio matematika menjadikan rasa sastra yang memperhatikan keselamatan Bersama untuk menolong orang lain. Begitupun kenyataan hidup disekitar kita yang digambarkan dalam sebuah novel Andrea Hirata. Karyanya membuat saya kagum karena tulisannya yang begitu indah dan dapat menginspirasi banyak orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun