Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita, Dunia, dan Keragaman

28 Agustus 2021   13:21 Diperbarui: 28 Agustus 2021   14:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pada era tahun 90 sampai 2000 kita dikejutkan oleh runtuhnya salah satu negara adidaya dunia yaitu Uni Soviet. Negara yang dijuluki beruang merah dan terafiliasi dengan faham komunis itu runtuh pada tahun 1991. Tepat usai perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat berakhir.

Setelah runtuh, di wilayah itu terbangun 15 negara mulai dari Lithuania, Armenia, Arzebaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.dll dengan Russia sebagai negara terbesar. Negara-negara pecahan Soviet itu lebih mengarah pada kesamaan suku dan budaya mereka dalam membentuk negara. Arzebaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan adalah negara baru pecahan Uni Soviet yang awalnya merupakan suku-suku.

Mereka mendiami Asia Tengah yang mengarah ke Iran dan Turki sehingga tak heran agama yang dianut sebagian besar dari mereka adalah Islam. Kecuali Armenia yang juga di wilayah Asia Tengah namun penduduk mereka banyak menganut agama Kristen. Sebaliknya, ada negara pecahan Soviet yang secara kewilayahan mengarah ke Eropa Timur, seperti Latvia, Lithuania, Ukraina dll. Sebagian besar dari mereka menganut Katolik Ortodoks atau Kristen.

Kita mengenal juga negara berhaluan Komunis yaitu Yugoslavia yang berbentuk federal. Negara ini punya presiden yang amat terkenal yaitu Josip Broz Tito. Presiden Tito yang meski sebagian menjulukinya sebagai diktaktor, bisa menyatukan itu dari ego etnis. Prestasi yang menarik perhatian dunia adalah saat dia bersama Presiden Soekarno dari Indonesia, Nehru dari India dan Gamal Abdul Nasser dari Mesir menjadi penggerak utama dari Gerakan Non Blok. Gerakan itu hadir sebagai kelompok negara yang netral di tengah perang dingin dua kelompok besar yaitu Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Sama dengan Uni Soviet, negara komunis Yugoslavia juga terpecah belah sepeninggal Tito. Negara cukup besar ini kemudian terpecah menjadi enam negara federalnya yaitu Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro antaranya Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro dan Makedonia. Negara-negara eks Yugoslavia ini berdiri sampai sekarang karena persamaan etnis dan sejarah.

 Enam negara ini masing-masing menganut empat agama besar seperti Negara Serbia, Montenegro, dan Makedonia, sebagian besar penduduknya menganut Kristen Ortodoks, negara Kroasia dan Slovenia menganut Kristen Katolik, negara Slovenia menganut Kristen Protestan; dan bangsa Bosnia dan Albania menganut Islam.

Indonesia juga punya keragaman seperti ini. Malah keragaman yang dimiliki Indonesia jauh lebih kompleks karena beragam soal etnis, keyakinan, bahasa, warna kulit dll. Namun kita patut bersyukur bahwa kita punya sesuatu yang membuat kita tetap jadi satu yaitu Pancasila. Dasar dan filosofi inilah yang menjadi perekat kita dengan warga Indonesia lain yang berbeda etnis dan agama.

Dengan Pancasila kita selalu menjauh dari ideologi transnasional yang kerap merecoki itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun