Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam adalah Agama Damai, Dakwahnya Juga

18 Desember 2020   21:58 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa diantara kita mengetahui riwayat Wali Songo. Ya penyebar agama Islam di Jawa itu sangat dikagumi banyak tokoh agama. Meski waktu Indonesia belum terbentuk menjadi sebuah negara, sejatinya Wali yang berjumlah sembilan orang itu adalah wali yang menghayati benar soal kebangsaan yang berbineka itu.

Kita tahu bersama bahwa sembilan wali itu berasal dari Yaman dan mereka tidak memaksakan busaya mereka dalam penyebaran agam Islam, meski Yaman amat 'dekat' dengan agama dan budaya Islam. Yang terjadi malah sebaliknya yaitu sembilan wali itu menghargai budaya dan kebinekaan Indonesia.

Mereka sadar bahwa jika mereka menggunakan paksaan untuk menerima agama baru yang mereka bawa itu, maka masyarakat akan defensive dan akan menolaknya.

Hal itu juga yang  dialami oleh Nabi Muhammmad SAW dalam menyebarkan agama Islam pada zamannya. Setelah ditolak di Makkah, beliau dengan sabar menyebarkannya di luar kota Makkah dan meski mengalami penolakan dan perlakukan kasar, beliau tidak pernah membalasnya. 

Bahkan beliau mengalami berbagai hinaan dan luka fisik namun diterimanya dengan lapang dada. Namun seiring waktu, masyarakat Makkah, Madinah dan lain sebagainya menjadi pengikut Nabi yang setia sampai Islam berkembang dengan baik hari ini.

Apa yang dialami dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad dan Wali Songo adalah contoh bagaimana dakwah dilakukan dengan baik dan damai sesuai ajaran Islam yang menjunjung perdamaian. Nabi dan para wali tidak melihat masyarakat non muslim sebagai musuh tetapi sebagai kaum yang belum mengenal Islam dan ajarannya, sehingga mereka bersifat acuh bahkan membalas.

Wali Songo mengajarkan Islam dengan mulia yaitu tetap menghargai budaya setempat untuk mengenalkan Islam. Bahkan wayang kulit dipakai untuk menyebarkan Islam dan kemudian masyarkat bisa mengenal dan memeluk Islam dengan baik dan penuh damai.

Kini, setelah Islam berkembanga dengan baik, entah kenapa dakwah yang dilakukan oleh beberapa ulama menjadi arena caci maki dan menganggap pihak lain tidak layak. Mereka mengatakan itu seakan lupa bahwa Indonesia begitu sangat beragam.

Wali Songo yang berasal dari Yaman yang tidak sekaya Indonesia dalam hal keberagaman saja menghargai budaya asli  Nusantara, kenapa para ulama yang mengerti sejarah seakan melupakannya?

Mari kita kembali mengingat sejarah dan kisah kisah bagaimana Nabi Muhammad yang kita cintai itu itu. Islam adalah agama damai, begitu juga dakwah dan ulamanya juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun