Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandemi dan Puasa sebagai Alat Refleksi

16 Mei 2020   13:19 Diperbarui: 16 Mei 2020   13:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia masih dikejutkan oleh penyakit Covid 19 atau lebih dikenal sebagai virus corona. Penyakit yang sudah ditetapkan PBB sebagai pandemic itu sudah menewaskan puluhan ribu orang meskipun ratusan ribu lainnya dinyatakan sembuh.

Namun hal penting dari corona adalah bahwa penyakit yang sangat menular itu belum punya vaksin sehingga membuat banyak orang harus bersikap waspada.

Namun memang ada hikmah mendalam di tengah mewabahnya Covid -19 itu yaitu kesetiakawanan sosial tumbuh dengan luas di tengah masyarakat. Mereka bahu membahu untuk mencegah penularan virus itu semisal dengan menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) kepada para tenaga medis. APD memang mutlak diperlukan agar para tenaga medis ini tidak tertular dari pasien yang mengidap positif Covid-19.

Di Jakarta Utara , beberapa ibu-ibu yang tergabung dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)membagikan paket sembako kepada warga sekitar. Paket sembako itu dibagikan secara gratiskepada warga sekitar karena selama merebaknya Covid-19 sebagian besar dari mereka tidak mendapatkan penghasilan karena anjuran pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah.

Padahal tidak semua bidang pekerjaan bisa dilakukan dari rumah, semisal usaha bengkel, salon, warung kecil di pinggir jalan, sektor jasa seperti pariwisata dan clusternya (travel, hotel , spa dll) serta beberapa usaha informal lain yang membutuhkan kehadiran mereka dalam bekerja.

Orang-orang yang berada di bidang ini tidak semuanya mampu secara finansial (punya tabungan yang cukup), banyak dari mereka merupakan kelas menengah yang rentan dan kelas miskin yang sama sekali tak punya tabungan. Mereka memerlukan uluran tangan banyak pihak agar bisa lebih berdaya menghadapi situasi sulit seperti ini.

Ada ribuan gerakan seperti ini kini sedang berlangsung di tengah masyarakat. Mereka menyisihkan sedikit rezekinya untuk pihak lain yang membutuhkan. Inilah hikmah di balik wabah ini.

Di samping itu, bulan-bulan ini kita menghadapi puasa dan sebentar lagi Idul Fitri. Dua momentum yang seharusnya bisa lebih mempererat kita sebagai sesama mahluk yang tunduk pada kehendakNYa. Bahwa wabah ini diizinkan oleh Allah SWT salah satunya sebagai ujian bagi kita untuk bisa lebih taat, menghargai dan saling berbagi kepada orang lain.

Kita juga layak merefleksikan diri keberadaan kita, kebermanfaatkan kita bagi sesama dan lingkungan yang lebih luas. Dengan  begitu kita bisa memperbaharui dan ters memperbaiki apa yang sudah kita lakukan dan akan kita lakukan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun