Mohon tunggu...
Inspirasi Sehat
Inspirasi Sehat Mohon Tunggu... -

www.inspirasisehat.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mitos dan Fakta Seputar Pilek dan Sinusitis

4 Juni 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:45 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Iliadin, inspirasisehat.com - Penyakit pilek sering kali dianggap sebagai penyakit ringan bagi penderitanya. Meski sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, orang sering abai akan penyakit ini. Banyak mitos mengatakan bahwa pilek hanyalah penyakit ringan biasa yang disebabkan oleh es, udara dingin, atau perubahan cuaca mendadak. Anggapan tersebut bisa benar, bisa juga tidak. Jika pilek yang diderita adalah pilek biasa, mungkin saja hal tersebut benar. Tinggal beli obat, semua pasti beres. Tapi fakta menunjukkan, banyak pilek yang disebabkan oleh sinusitis. Sinusitis sendiri adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Penyebabnya adalah infeksi virus atau bakteri. Gejala paling umum adalah sakit kepala, nyeri di daerah wajah, serta demam. Gejala lain adalah wajah pucat, perubahan warna ingus dan sebagian penderita merasakan sakit kepala bertambah hebat ketika kepala ditundukkan ke depan. Masih menganggap sepele gejala ini? Sebaiknya tidak. Orang memang banyak yang tidak menyadari bahwa pilek yang dideritanya adalah sinusitis. Hal inilah yang membuat orang sering mengabaikannya. Padahal gejala yang dideritanya cukup menyiksa dan tak kunjung hilang. Menurut Profesor Larry C. Borish dari University of Virginia Health System kesalahan persepsi tersebut memang masih sering terjadi. Sinus sendiri merupakan rongga udara yang terdapat pada bagian padat dari tulang tengkorak sekitar wajah yang berfungsi untuk memperingan tulang tengkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang di kiri dan kanan. Sinus frontalis terletak di bagian dahi, sedangkan sinus maksilaris terletak di belakang pipi. Sementara itu, sinus sphenoid dan sinus ethmoid terletak agak lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang sinus maksilaris. Melihat gejalanya, sinusitis memang penyakit yang cukup serius. Penanganannya pun memerlukan upaya yang lebih serius dibanding mendeteksi pilek biasa. Menurut Profesor Larry, diagnosa sinusitis tidak bisa dilakukan hanya dengan pengamatan biasa. Untuk mendapatkan akurasi tentang sinusitis diperlukan computed tomography (CT) scan. Dari CT scan tersebut baru bisa dipastikan apakah penyakit yang diderita seseorang adalah sinusitis atau hanya pilek biasa. Sinusitis sendiri dibagi menjadi dua tipe yaitu berdasarkan lamanya penyakit dan jenis peradangan. Dari lamanya penyakit, sinusitis dibagi menjadi sinusitis akut, sub-akut dan kronis. Sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari. Sinusitis sub-akut jika lamanya 1-3 bulan dan jika lebih dari 3 bulan disebut sinusitis kronis. Sinusitis tipe jenis peradangan dibagi menjadi sinusitis infeksi dan non infeksi. Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri, sedangkan sinusitis non infeksi biasanya disebabkan oleh alergi dan iritasi. Melihat bermacam fakta seputar sinusitis, sudah seharusnya kita jeli bila mendapatkan gejala pilek yang tak kunjung sembuh. Bisa jadi penyakit tersebut bukan pilek biasa, tapi sinusitis. Segeralah periksa ke dokter uhtuk mendapatkan perawatan yang tepat agar sinus tersebut bisa disembuhkan dan tidak mengganggu aktivitas Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun