Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Syukur

21 Mei 2023   09:14 Diperbarui: 21 Mei 2023   09:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash/Simon Maage

Lekat sukma menengadah dalam keberadaan
Ia juga menunduk dalam ketiadaan
karena hidup adalah anugerah semata
karenanya memeluk kata bermakna syukur
adalah sebuah makna

Terkadang ada segenap cinta yang mengalir
atau rindu tanpa pikir
Tak mau semua berakhir
Hanya karena berbagai kenangan yang hadir

Laju langkah gapai asa
Sering temui aral
Namun teruslah melangkah
Karena setelahnya pasti kan datang
kemudahan

Aral sejatinya
Cara Tuhan menyayangi
Cara Tuhan menempa
Agar kuat menjalani kehidupan

Kala derap perjalanan bersimbah peluh
Kala koyak luka batin kembali melepuh
Bilakah menjadi ringan dengan keluh?
Ataukah kaupikul bebanmu susah
sungguh?

Lihatlah tangan Tuhan sedia selalu
Menopang jalanmu dengan teguh
Pada setiap lantun doa pagi nan teduh
Pun setiap helaan nafas yang terhidu

Mata memandang hati membaca
Dari raga meresap ke jiwa
Tengadah lantunkan puja
Tunduk bisikkan asa

Terima kasih kolaborasi puisi dari Mba Ari Budiyanti, Ibu Siti Nazarotin, Mba Dewi Leyli, Ibu Suprihati

Dibuat untuk Inspirasiana20 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun