Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan dan Kisah Kami

16 Maret 2023   06:26 Diperbarui: 16 Maret 2023   06:28 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola perpustakaan bisa dilakukan secara maksimal oleh pustakawan atau librarian. Namun, kami sama-sama masih awam dalam dua hal tersebut.

Kami memang punya pengalaman ke perpustakaan dan sedikit tahu prosedur pinjam meminjam buku. Namun, bukan berarti kami berdua bisa mengelolanya dengan tepat seperti yang dilakukan oleh pustakawan bukan?

Tulisan ini saya buat untuk berbagi sedikit mengenai dua pengalaman yang berbeda. Pertama, adalah pengalaman saya dengan perpustakaan pribadi atau lebih tepatnya koleksi buku yang saya punya. Kedua, adalah kisah lainnya yang akan dituliskan rekan saya mengenai perpustakaan yang dikelolanya. 

Kami berdua sepakat membagikan kisah kami ini untuk ditayangkan di Inspirasiana. Sebuah komunitas di Kompasiana yang peduli edukasi dan literasi. 

Baiklah, akan saya mulai kisah saya.

Berawal dari kebiasaan saya membaca buku sejak kecil, kini saya memiliki koleksi buku saya sendiri. Saat masih kecil, saya suka membaca buku koleksi sahabat saya. Milik tetangga sebelah rumah tepatnya. 

Masa berlalu, saya bertambah dewasa dan menyukai buku-buku. Herannya, saya selalu mendapati tempat saya tinggal di luar kota yang dekat dengan perpustakaan,  baik perpustakaan umum maupun perpustakaan lainnya. 

Saya suka mengunjungi perpustakaan karena di sana banyak buku menarik yang harganya tidak selalu terjangkau oleh kantong saya. Namun saya bisa membacanya secara gratis atau free. Pengetahuan saya pun bertambah dengan membaca buku.

Singkat cerita, saya mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Saya bisa membeli buku-buku yang saya suka, mengoleksinya hingga menjadi buku-buku dalam perpustakaan pribadi saya. 

Mengapa saya berani mengatakannya sebagai perpustakaan pribadi? Karena jumlah dan jenis bukunya yang sangat banyak dan beragam. Tak sedikit yang sudah saya berikan, baik pada teman dekat maupun perpustakaan umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun