Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Marina dan Hari Pernikahan

12 November 2022   11:55 Diperbarui: 12 November 2022   12:08 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anthony Blande, menggoreskan pensilnya di atas kertas putih dengan saksama. Dia terlihat masuk ke dalam imajinasi tentang hari pernikahan yang indah. Sepasang matanya yang hitam, menatap lurus tak berkedip. Bibir cerahnya yang tipis, sesekali meruncing.

Marina memperhatikan pria muda itu dengan takjub. Sangat tidak salah jika aku mempercayakan semuanya pada desainer ini, pikirnya.

Bayangkan, dia hanya mempunyai satu pilihan warna untuk gaun yang akan membalut dirinya, putih. Tetapi Anthony Blande memberinya saran begini dan begitu. Dari alasan yang dikemukakan, Marina tahu dia akan menjadi sangat luar biasa pada hari pernikahannya.

Baca juga: 5.50 Pagi

"Setiap orang bekerja dengan insting, yaa?" gadis itu bertanya lirih, khawatir mengganggu pria di depannya.

"Mungkin. Lihat ini!"

Marina menerima buku sketsa yang disodorkan, dia memandanginya penuh haru.

"Aku pasti cantik sekali, ya kan?

*

Sandri berdiri di balkon kamarnya dengan perasaan galau. Hangatnya udara musim semi tak mampu menyemangati jiwanya. Seandainya ini hanya mimpi.

Joanna baru saja memberi kabar kepulangannya. Dia sudah melalui tahun-tahun yang berat untuk meraih apa yang diimpikan kedua orang tuanya.

Kini tiba gilirannya bertemu sang tunangan, Sandri. Pria tampan yang telah menaklukkan hatinya sejak beberapa tahun lalu. Mereka sepakat menggelar pesta pernikahan begitu study-nya selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun