Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nostalgia Cinta di Atas Kereta (II - Tamat)

11 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   06:09 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nostalgia cinta di kereta | sumber foto: wirestock/Freepik

“Bapak … ditunggu Ibu di café,” Seorang bocah tiba-tiba mendekati mereka.

“Ini anakku, Diana. Raysa kenalkan, ini Tante Diana kawan Ayah saat sekolah dulu,” ujar Anjar memperkenalkan Diana. Bocah kecil itu menyalami Diana.

Hati Diana tercekat saat mengetahui Anjar sudah mempunyai keluarga. Dia harus mengubur kembali asa yang sempat hadir dalam hatinya. Diana tetap yakin, suatu saat nanti, Tuhan akan menghadirkan jodoh yang sesuai dengan harapannya.

Cinta yang mengajarinya kebijaksanaan baru, mengubahnya menjadi lebih baik, membuatnya merasakan keindahannya beserta seluruh duri dan rasa sakitnya dan membutuhkan waktu seumur hidup untuk sembuh. Karena cinta tak harus memiliki.

Diana melangkah menyusuri Stasiun Kota. Didengarnya suara kereta api membelah malam. Diana memandang purnama yang memberikan sinar di kegelapan. Baginya sekarang kerinduannya pada Ibu harus segera terobati.

Tamat

Cerpen ini merupakan hasil kolaborasi beberapa anggota Komunitas Inspirasiana. 

Penyunting: Nina Sulitiati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun