Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Kisah Lama (III)

4 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 4 Oktober 2022   06:22 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepotong kisah lama | Ilustrasi oleh Yoanna Yudith

Setelah menyisir rambut dan merapikan pakaiannya yang agak kusut, Vava melangkah ke luar. “Jo, Ma?”

“Ya,” mama menatapnya lembut. “Bersikaplah wajar kepadanya.”

“Ya, Ma.”

Jo tersenyum agak kikuk ketika Vava berdiri di hadapannya.

“Hai,” suara yang amat tenang itu membuat Jo menelan ludah.

Betapa beda dengan sikapnya ketika melihat Jo di kampusnya. Waktu itu, Jo merasa Vava melihatnya seperti melihat setan.

Apakah perubahan ini karena Ferry? Pemuda itu memang sangat baik dan sangat pantas mendampingi Vava.

“Apa kabar?” pertanyaan Vava menyentakkan lamunannya. Gadis itu sudah duduk di hadapannya.

“Seperti yang kau lihat,” Jo tersenyum hambar.

Gadis ini, keluhnya, betapa asingnya kini! Padahal, seabad yang lalu …

“Lama sekali tidak berjumpa, ya?” Jo berusaha membuka pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun