Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Kolong

17 April 2022   10:14 Diperbarui: 17 April 2022   10:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi anak kolong - (KOMPAS.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)


Raga kita boleh berbeda
Namun cita-cita bolehlah sama
Sejatinya aku juga manusia
Ingin miliki masa depan bahagia

Takada yang bisa memilih untuk lahir dari rahim siapa
Sejatinya hidup butuh perjuangan
Di antara suka pasti ada duka
Di balik duka pun terselip bahagia

Setitik harapan masih tertanam pada jiwa yang ranum
Hadirkan keberanian dengan melawan kerasnya ultimatum
Entah bagaimana cara menyemai harapan jika yang tersisa hanya kostum
Adakah tempat layak yang mampu teduhkan gejolak yang berdentum?

Anak kolong bagian dari masa depan
Masihkah ada jiwa yang memperhatikan?
Di antara anak manusia yang berlabel kelebihan
Setidaknya ada rasa untuk semaikan harapan

Tangan Tuhan terulur dengan luar biasa
Melalui orang pilihan yang digerakkan jadi berkat bagi sesama
Mungkin hanya mereka yang peka dan sayang sesama
Mau sisihkan perhatian ataupun dana

Bekasi, 16 April 2022. 

Selvia Indriyani untuk Inspirasiana
Terinspirasi dari artikel Ruang Berbagi 
"Ungkapan Terima Kasih dari Sekolah Anak Kolong di Tengah Ancaman Penggusuran"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun