Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Sebuah Diari Penuh Arti

16 April 2022   10:14 Diperbarui: 16 April 2022   10:20 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Sebuah Diari Penuh Arti - Fa Barboza on Unsplash 

Ada sepasang sejoli yang selalu membuat seluruh kelas merasa iri. Kemesraan merekalah yang selalu diperbincangkan seluruh kelas.
Mereka adalah Ari dan Ria. Dari nama mereka saja sudah klop apalagi kalau mereka sedang berpegangan tangan.
Ehh.. jangan iri yah para jomblo.

Ari adalah seorang pemuda berwajah lumayan ganteng, berkulit kekuningan, tidak tinggi tapi cukuplah agar membuat para perempuan di kelas untuk menatap dirinya. Dia sopan, hangat dan selalu berkata-kata ramah.

Sedangkan Ria adalah seorang perempuan yang ceria, sabar, rajin dan keibuan. Rambutnya hanya sepanjang bahu cocok dengan wajahnya yang selalu tersenyum.

Waktu itu mereka duduk di kelas SMA bidang sosial. Awalnya mereka sama sekali tidak saling tertarik. Namun apa mau dikata, mereka sempat terjun dalam satu band musik dan bernyanyi bersama.

Di sanalah awal cinta mereka bertemu dan menyebabkan percikan cinta yang dahsyat. Ahh... kata-kata yang indah untuk mereka yang sedang kasmaran.

Karena mereka sering bertemu di kelas dan bermain di band bersama teman-teman, maka kesempatan untuk berduaan pun terasa lebih dari cukup.

Setelah mereka bermain band, disitu lah Ari selalu mengantar Ria pulang ke rumah dengan sepeda motor tua bekas ayahnya.
Sepeda motor tersebut masih bisa melaksanakan tugasnya meskipun dalam usia yang sangat tua.

Ari biasa mengantar Ria sampai di gerbang pintu dan setelah berkata-kata ringan maka Ria akan masuk ke rumah dan tidak lupa untuk melambaikan tangan.

"Sampai jumpa besok Ari, nanti kita ketemu seperti biasanya." Ari tersenyum gembira.

"Siap Ria, jangan lupa untuk tidur pagian!" Begitulah cara mereka berpisah hampir pada setiap sore tetapi tidak selalu dengan kata-kata yang sama.

Hari-hari di SMA 3 pun mendekati akhir tahun semester, ikatan cinta mereka semakin kuat dan bersemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun