Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Datang Desember

8 Desember 2021   08:22 Diperbarui: 8 Desember 2021   08:26 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pixabay.com/geralt


Hai Desember yang kuharap ceria
Sudah masuk bulanmu saat ini
Menikmati berbagai kejutan darimu yang mungkin hadir di relung hati
Menyambutmu dalam kehangatan cinta Sang Pencipta

Desember bulan penuh suka cita
Menyambut datangnya tahun baru nan ceria
Namun Omicorn  datang menyapa tak dinyana
Ephoria berlalu tanpa makna

Ibarat bertemu kawan lama
Setelah sekian waktu berkelana
Hadirkan tawa nostalgia
Aku akan menjalani sampai akhir dengan setia

Ada secercah harapan disemai
Di setiap detak waktu yang menepi
Semoga Desember tak lagi kelabu
Tertiup rinai hujan yang berlalu

Bulan di penghujung tahun
Hadirkan asa yang menggebu
Setelah melewati berbagai rintangan
Kuharap kan datang secercah harapan baru

Desember penghujung bulan
Datang bawa cemas dan harapan
Derai hujan yang menyejukkan
Juga desir angin yang menggelisahkan

Desember kau hadir membawa selaksa
merajut sejumput asa
melukis hamparan sketsa
berharap tahun depan taklagi biasa-biasa

Tidak ada lagi nelangsa
hak-hak orang miskin yang diperkosa
anak dan perempuan yang tersiksa
orang tua yang terluka oleh anak pendosa

Tidak ada lagi penjilat yang berbusa-busa
yang merongrong kekayaan bangsa
merenggut kesejahateraan dengan leluasa
yang membuat negeri ini binasa

Lukisan harapan di penghujung tahun
merekah cerah memilin cita
Hujan yang menemani menjadi teman di bulan akhir
Rintik dan derasnya ingin membawa pesan baik di ujung hari
Desember penuh rahmat dan berkat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun