Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Pengembara di Negeri Nir Air

2 November 2021   10:14 Diperbarui: 2 November 2021   10:18 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengembara di Negeri Nir Air-Photo by Julia Volk from Pexels

Ada berjuta, bermilyar, tanpa hingga, mungkin tak sempat kuhitung
Berapa banyak butir debu yang menempel, mungkin mulai mengeras di atas kulit kasarku
bagiku, sebuah oase adalah mimpi di ufuk fatamorgana...

Selalu hadir di ujung mata
Bila saja setetes air dari mata kering ini bisa jatuh, maka akan kubiarkan saja ia membasuh
Dahaga? Iya, negeri ini bahkan lupa apa itu dahaga

Sudah terlalu tebal rasa dahaga tertutup debu yang jika saja bisa terhalau air. Meski air itu begitu pahit
***.
AD untuk Inspirasiana.

#BungaRampaiFiksiInspirasiana. Tulisan berhak cipta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun