Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita di Ujung Malam

26 Oktober 2021   11:09 Diperbarui: 26 Oktober 2021   11:12 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Wanita di Ujung Malam/Sumber: Kumparan

Bulan di langit diam membisu
Sepenggal kisah lara yang membalut kalbu
Kelam, hitam pekat melekat erat
Membelenggu langkahku yang terjerat

*

Bayangan kelam di sekujur tubuh
Melukiskan perjalanan masa lalu
Kepahitan dan duka di setiap detik langkahku
Aku tersesat dalam jalan panjang dan gelap

*

Kristal bening itu jatuh satu-satu
Bersimpuh, memohon asa yang berkubang dosa
Luka yang tertoreh kini telah menganga
memborok, menghempaskan harap yang tersisa

*

Di malam sunyi nan lengang
Dan dendang ilalang di pematang
Menghadirkan gelisahku yang kian meradang
Menghempaskan asa yang kian  

*

Kini aku ingin kembali dalam pelukan kasih-Mu
Dalam khusyu dan tafakurku
Dalam dzikir dan istigfarku
Dalam sujud mengharap rida-Mu

*

Terimalah tobatan nasuhaku
Pemilik kalbu yang kurindu
Baluri aku dengan nur-Mu
Agar aku selalu mengingat-Mu

***

Cibadak, 25 Oktober 2021

Nina Sulistiati untuk Inspirasiana. Karya berhak cipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun