Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Bedhaya Banyu Ning Segara, Menari dengan Suara Hati

20 September 2021   10:14 Diperbarui: 20 September 2021   10:19 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi dari Instagram SangArt  

 

Sudah tahu apa itu Tari Bedhaya Banyu Ning Segara? Mari kita ulik dalam tulisan kisah "Menari dengan Suara Hati" ini. Anggitan ini menggunakan sudut pandang Ayu sebagai penulisnya. 

Berbicara tentang suatu karya seni, tentunya berkorelasi dengan adanya gagasan- gagasan yang disumbangsihkan oleh sang pencipta karya. Dalam penciptaan sebuah karya seni tentunya ada  proses kreativitas dari suatu keresahan yang dirasakan oleh jiwa manusia.

Bagi Ayu, seni dimaknai sebagai ruang untuk introspeksi dan mengekpresikan diri.  Ya, berkesenian tanpa kenal lelah, Ayu rasa itu adalah suatu hal yang menyenangkan. Hingga Ayu mengenyang pendidikan di bangku perkuliahan pun, rasa jatuh hati terhadap seni tidak berkesudahan. Bahkan Ayu menganggap hidup tanpa seni adalah mati. Seni sangat menarik bukan?

Puji dan syukur kecintaan Ayu terhadap seni tidak putus sampai saat ini, duduk di bangku perkuliahan. Ayu belajar untuk merubah posisi diri, menghayati peran sebagai kaum akademisi sehingga menjadikan seni sebagai objek penelitian.

Ya, aku ingat kala itu ketika menempuh semester tiga pada mata kuliah Kajian Kultural Komunikasi, untuk tugas akhir semester Ayu mendapatkan objek yang sangat menarik untuk diteliti. Apa itu? Pasti penasaran bukan?

Ya, tak lain adalah salah satu karya seni berbentuk tarian. Tarian karya seniman asal Yogyakarta bernama Isthira Dwi Amretasari dari Sanggar SangArt Yogyakarta.  

Sekadar informasi, kumpulan dari Sanggar SangArt bukan merupakan penari, menariknya lagi merupakan orang-orang dari berbagai latar belakang berbeda yang justru menggeluti dunia teater.  

Berbasis seni teater, justru seniman tersebut menghasilkan bentuk tarian dalam inovasi yang berbeda. Mereka menyebut penarinya sebagai penubuh.

Dengan beraninya  dan ide brilian dari Isthira Dwi Amretasari, diberangkatkan dari kerpihatinan bahwa panggung-panggung pertunjukan terkadang ada batasan yang tidak bisa diakses masyarakat luas , dirinya menciptakan Tari Bedhaya Banyu Ning Segara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun