Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesombongan Menghilangkan Kesempatan Berbuat Baik

16 Juni 2021   15:03 Diperbarui: 16 Juni 2021   15:35 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor mogok perlu pertolongan||pixabay.com - Antriksh

Ketika hendak melaju saya lihat  si penolong mengembalikan uangnya dengan memasukkan   di bagian depan motor yang ada lubangnya untuk menaruh sesuatu. 

Berbuat Baik Jangan Banyak Pertimbangan 

Kita selalu memiliki pembenaran untuk tidak berbuat baik bila kebaikan itu belum menjadi kealamian. Ada sekian banyak alasan pastinya. Padahal kesempatan baik yang sudah berlalu takkan kita miliki lagi. 

Bila kesempatan di depan mata kita sia-siakan, akhirnya akan menjadi milik orang lain. Karena bila kita tidak melakukan akan ada orang baik yang mengambil kesempatan. 

Oleh sebab itu orang bijak selalu mengatakan bahwa hidup ini harus selalu mengikat jodoh baik di mana pun dan kepada siapa saja. 

Sesungguhnya kebaikan itu bukan buat orang lain. Secara nyata apa yang kita lakukan untuk kebaikan orang lain, tetapi sesungguhnya adalah buat diri sendiri. 

Alangkah rugi dan mengkhianati nurani bila ada kesempatan berbuat baik di depan mata kita sia-siakan. 

Kebaikan Sejati itu Tanpa Pamrih

Seperti adegan  yang saya saksikan di depan mata. Seseorang setelah menolong diberi imbalan, tetapi tidak mau menerima. Karena berpikir apa yang dilakukan adalah menolong bukan bekerja. 

Namanya menolong tentu saja tidak harus ada imbalannya. Menolong karena rasa kemanusiaan adalah hal yang semestinya. Ucapan terima kasih pun sudah menjadi hal yang menyejukkan. Imbalan justru akan mencederai nilai kebaikan itu sendiri. 

Dari kejadian ini sesungguhnya  saya mengalami dua kerugian besar. Gara-gara alasan buru-buru kesempatan berbuat baik  hilang dan hilang kesempatan berkenalan untuk dikenal sebagai orang baik. 

K71 05 Juni 2021 untuk Inspirasiana  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun