Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Alasan Shin Tae-yong dan Timnas Muda Layak Dipercaya Usai Petik Poin Perdana

4 Juni 2021   03:22 Diperbarui: 4 Juni 2021   03:36 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evan Dimas merayakan gol ke gawang Thailand pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Dubai, UEA, pada Kamis (3/6/2021) malam WIB.(PSSI)

Laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia yang mempertemukan Timnas Indonesia vs Thailand berakhir seri 2-2. Gol-gol Garuda disumbangkan oleh Kadek Agung (40') dan Evan Dimas pada menit ke-60.

Berikut ini adalah tiga alasan mengapa pelatih timnas saat ini, Shin Tae-yong dan timnas muda kita layak dipercaya untuk jangka panjang usai meraih poin perdana dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Tidak perlu tergesa-gesa mengganti pelatih dan para penggawa timnas Indonesia saat ini hanya karena hasil satu atau dua pertandingan saja.

Pertama, Shin Tae-yong berhasil menerapkan kedisiplinan di dalam dan luar lapangan

Jelang laga melawan Thailand, Shin Tae-yong membuat berita dengan memulangkan satu penggawa timnas. Alasan pemulangan pemain tersebut dari pemusatan latihan di Dubai ialah karena pemain tersebut tidak disiplin diri.

Tak main-main, Shin Tae-yong tegas dalam hal-hal kedisiplinan di dalam dan luar lapangan. Beberapa waktu lalu, ia juga memulangkan dua pemain muda karena alasan indisipliner.

Inilah ketegasan seorang pelatih kelas dunia yang perlu segera dipahami insan sepakbola Indonesia. Jangan mentang-mentang sudah jadi pemain timnas, lalu bisa sesuka hati bertindak.

Tak ada privilese bagi pemain timnas dalam hal kedisiplinan. Semua pemain, baik muka baru maupun lama harus mengikuti aturan tim. Inilah sisi positif pertama karakter Shin Tae-yong asal Korea Selatan.

Kedua, Shin Tae-yong berhasil menyuntik semangat daya juang pada pemain

Mengikuti laga Indonesia melawan Thailand, kita dibuat terkagum-kagum oleh daya juang para pemain timnas kita. Timnas Indonesia ketinggalan dua kali saat kebobolan dua gol Timnas Gajah Putih. 

Dua kali pula para pemain kita membalas gol lawan dengan gol-gol cantik. Gol penyeimbang pertama dicetak melalui kerjasama apik Syahrian Abimanyu yang mengirimkan terobosan pada I Kadek Agung. Dengan tenang Kadek Agung mengecoh kiper lawan dan menceploskan bola ke gawang Thailand. Skor 1-1.

Timnas kembali kebobolan pada menit 51. Beruntung, timnas kita pantang menyerah sebelum peluit terakhir berbunyi. Bola hasil sepakan Egy Maulana Vikri menyentuh pemain Thailand dan mendarat di kaki Evan Dimas yang lantas mencetak gol kedua. 

Hingga menit ke-95, pemain Indonesia berjuang mati-matian untuk tetap menjaga agar lawan tak bisa mencetak gol tambahan. Akhirnya laga berakhir imbang 2-2.

Penampilan Timnas Indonesia yang penuh semangat meski kalah kualitas teknis dari lawan adalah ciri khas tim-tim asuhan Shin Tae-yong. Berkali-kali mantan pelatih TImnas Korsel ini menekankan pentingnya semangat bertanding. 

Ketiga, Shin Tae-yong berhasil menerapkan strategi yang sesuai

STY paham betul karakter para pemain Asia Timur dan Tenggara. Tinggi badan penggawa Timnas Garuda memang kurang ideal kala harus melawan tim-tim lawan yang bertubuh tinggi. 

STY menutup kelemahan pertahanan ini dengan menerapkan strategi penempatan pemain gelandang bertahan yang disiplin membantu para pemain belakang. Duet Kadek Agung dan Syahrian Abimanyu berperan sebagai gelandang bertahan dengan apik. 

STY juga mengharapkan serangan balik cepat dilakukan dengan bola-bola ke kaki para pemain muda nan lincah dan cepat. Tiga pemain gesit berperan sebagai gelandang serang: Egy Maulana, Evan Dimas, Witan Sulaiman. Trio ini menyuplai bola ke striker tunggal yang diperankan KYH Yudo.

Memang benar, pemain Indonesia masih belum padu kala melawan Thailand. Masih cukup banyak umpan tak terarah dan kesalahpahaman terjadi. Akan tetapi, skema umum formasi timnas dan gaya permainan timnas sudah mulai terbangun. 

Wasana kata, Borobudur tak dibangun dalam sehari. Timnas Garuda nan perkasa pun tak mungkin dibangun dalam satu atau dua tahun. Berilah waktu dan dukungan pada Shin Tae-yong dan para pemain muda kita untuk mengasah diri. 

Jikapun kalah, pastikan kalah terhormat setelah berjuang demi martabat. Indonesia Hebat! Salam sehat dari Inspirasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun