Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kiat Lima S (5S) agar Tempat Kerja Serasa Surga

24 Mei 2021   11:09 Diperbarui: 24 Mei 2021   11:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiat Lima S (5S) agar tempat kerja serasa surga - Photo by Clayton Cardinalli on Unsplash

"Pleasure in the job puts perfection in the work" (Aristotle)

Filsuf Yunani Kuno, Arsitoteles menulis bahwa rasa bahagia dalam bekerja membuat pekerjaan kita sempurna. Siapa tidak ingin tempat kerjanya menjadi tempat membahagiakan dan memacu produktivitas?

Masalahnya, sering terjadi bahwa tempat kerja seperti kantor terasa panas. Mirip neraka yang konon panas membara. Lantas bagaimana caranya agar tempat kerja jadi "surga" di dunia?

Inilah kiat "lima S" (5S) agar tempat kerja jadi "surga" di dunia. Kiat ini disusun berdasarkan pengalaman nyata keluarga kami yang mengelola usaha keluarga kecil-kecilan berupa toko dan aneka jasa. 

1. Senyuman

Tersenyumlah, maka dunia pun akan tersenyum padamu. Stanley Gordon West perrnah menulis, "Smile and the world smiles with you; cry and you cry alone". 

Atasan yang memulai harinya dengan tersenyum pada bawahan akan menjadikan tempat kerja bak surga. Demikian pula, kala bawahan pun tersenyum tulus pada atasan dan sesama karyawan lain. 

Sebaliknya, jika wajah Anda sudah cemberut duluan di pagi hari, orang-orang yang bertemu dengan Anda pun tak mendapat energi positif. 

Biarpun gigi ompong, senyum tetap indah. Yakinlah! Apalagi jika ternyata senyum kita indah. Tentu wajah-wajah ceria orang lain akan ikut merekah. 

2. Sapaan

Rutinitas pekerjaan sehari-hari kadang membuat kita seperti robot. Sampai-sampai kita lupa menyapa rekan sekantor atau mitra kerja karena kita anggap tiada gunanya lagi menyapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun