Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontroversi European Super League: Ide Serakah Pemilik Klub-klub "Semau Gue"

19 April 2021   03:16 Diperbarui: 19 April 2021   03:38 4889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi European Super League - Photo by Daniel Norin on Unsplash

Klub-klub tersebut akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari 10 tim. Empat tim teratas di setiap grup lolos ke babak sistem gugur, yang berpuncak pada final yang akan berlangsung pada akhir pekan.

Akhir pekan akan disediakan untuk pertandingan domestik, seperti saat ini, dengan asumsi bahwa badan pengatur liga-liga domestik menerima rencana European Super League ini. 

Kabar terbaru, dengan 12 tim yang menyetujui rencana ini, tidak akan ada sistem promosi dan degradasi. Sistem tertutup ini mirip dengan liga basket Amerika Serikat, NBA. Mirip juga dengan lomba F1. 

Liga super baru, menurut dokumen, akan menghasilkan pendapatan tambahan ratusan juta dolar untuk tim yang berpartisipasi. Kelompok 12 klub itu telah mengadakan diskusi dengan JPMorgan Chase & Co. untuk mengumpulkan dana sponsor.

Pandemi dan krisis finasial klub

Tak bisa disangkal, klub-klub modern memang menjelma menjadi entitas bisnis. Para penggemar lambat laun dianggap sepi oleh para milyuner dan perusahaan pemilik klub.

Di tengah pandemi, klub-klub besar kehilangan sebagian (besar) pendapatan mereka. Klub-klub besar ini juga memiliki utang yang besar. Contohnya, Manchester United memiliki utang naik 16 persen menjadi 629,8 juta dolar AS setelah 12 bulan pandemi virus corona.

Sponsor besar siap menggelontorkan dana untuk European Super League yang dihuni tim-tim besar Eropa. Klub-klub besar juga diuntungkan karena mendapatkan dana segar.

Kritik untuk konsep European Super League

Gary Neville, mantan bintang Manchester United mengkritik keputusan MU dan klub-klub besar lain yang konon bergabung dalam European Super League. 

Gary mengingatkan, konsep European Super League adalah wujud keserakahan klub-klub "semau gue".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun