Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kita Hidup di Negeri Rawan Gempa, Sudah Punya Tas Siaga Bencana?

10 April 2021   17:17 Diperbarui: 11 April 2021   03:57 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
earthquake survival kit - flickr.com/photos/globalx CC BY 2.0

Belum lama ini, NTT diterpa siklon Seroja yang meluluhlantakkan bangunan dan sejumlah kawasan. Siklon Serona ini memicu terjadinya tanah longor dan banjir bandang yang menimbulkan korban dan kerusakan.

Hari ini gempa bumi mengguncang sebagian wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyimpulkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M=6,1.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT. Lindu itu terjadi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km. Demikian rilis kompas.com.

Indonesia negeri gempa

Indonesia adalah negeri gempa. Sebutan ini tidak berlebihan karena Indonesia dilalui jalur gempa aktif sebagai dampak aktivitas tumbukan 3 lempeng tektonik utama dunia.

Tiga lempeng itu adalah Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ketiga lempeng tektonik tersebut bertumbukan dan menjadikan wilayah Indonesia sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di dunia. 

Pada tahun 2020 lalu, terjadi 8.264 kali gempa bumi di Indonesia. Pada tahun lalu,  11 gempa merusak terjadi di Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan.

Yang tak kalah mencemaskan, Indonesia memiliki 13 segmentasi sumber gempa megathrust. Di Indonesia terdapat 295 segmentasi sesar aktif. 

Berdasarkan kondisi tektonik yang kompleks ini, maka gempa dapat terjadi kapan saja dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Hanya sebagian kecil wilayah saja yang tidak berpotensi gempa besar, misalnya Pulau Kalimantan. Karena itu pula, calon ibu kota baru sudah disiapkan di pulau Kalimantan.

Pengalaman warga Jepang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun