Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sebuah Biduk di Purnama Sei Nyamuk

24 Februari 2021   11:29 Diperbarui: 24 Februari 2021   11:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Gary Cartagena on Unsplash

Pemuda itu mendayung pelan biduk di Sei Nyamuk

ditahannya serbuan kantuk 

dan nyamuk yang mengamuk:

tiada waktu terbaik seberangi perbatasan tanpa ketahuan

selain berbiduk kala purnama bersinaran

*

"Dinda, sejenak lagi kita tiba di Malaysia"

bisiknya lembut pada kekasih kirana 

cincin pertunangan tersemat baru saja

hasil jual sepetak tanah tak seberapa

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun