Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini 3 Kisah Bagaimana Komunitas Membantu Kita dalam Karier

22 Oktober 2020   07:58 Diperbarui: 22 Oktober 2020   07:59 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas bantu karier - pexels.com

Bak gayung bersambut, Alfa pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi serta peluang karier yang lebih menjanjikan.

Kisah nyata ketiga

Di PT Y, Alfa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai macam pelatihan dan sertifikasi eksternal. Sertifikasi ini tentu saja sangat bermanfaat bagi pengembangan karier pegawai. Suatu saat, perusahaan memerintahkan Alfa untuk mengikuti sertifikasi dan pelatihan sebagai welding Inspector (WI). 

Sertifikasi WI bukanlah sertifikasi yang murah. Di dunia pengelasan, orang yang memiliki sertifikasi ini sangat dihargai. Banyak peluang karir menunggu seperti di proyek-proyek migas, pembangkit listrik, dan sebagainya. Singkat cerita, Alfa mengikuti pelatihan dan sertifikasi WI di sebuah lembaga. Ia berhasil mendapatkan predikat sebagai WI. 

Setelah lulus, lembaga tersebut mengumpulkan seluruh alumninya dalam sebuah grup WhatsApp untuk saling bersilaturahmi dan berbagi informasi mengenai peluang kerja. Grup ini merupakan semacam komunitas WI. Dan benar, banyak sekali info peluang karir di proyek-proyek migas serta pembangkit listrik dari para anggota. Ada yang sifatnya tetap, ada pula yang sifatnya paruh waktu (freelance). Hanya 2-4 hari. Lumayanlah bisa buat sampingan.

komunitas bantu karier - pexels.com
komunitas bantu karier - pexels.com
Komunitas membantu kita dalam karier

Dari ketiga cerita di atas, sudah bisa didapatkan gambaran bagaimana komunitas itu membantu kita dalam karier. Ada beberapa catatan penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan.

1. Dalam proses perekrutan pegawai, sudah banyak perusahaan yang mengambil dari koneksi.

Memang masih banyak lowongan pekerjaan yang terpampang di media-media nasional. Namun dalam banyak praktik perekrutan pegawai saat ini, terutama untuk posisi-posisi tertentu yang strategis, perusahaan lebih memilih koneksi yang dimiliki pegawainya. 

Mengapa demikian? Karena rekam jejaknya sudah diketahui. Istilahnya, perusahaan tidak seperti mencari kucing dalam karung. Tidak mungkin pegawainya merekomendasikan orang dengan rekam jejak yang buruk. Seperti cerita Jimmy diatas.

Ia merekomendasikan Alfa karena tahu Alfa memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik. Karena bila yang direkomendasikan ternyata tidak baik, Jimmy yang akan menanggung malu. Reputasi Jimmy akan ikut dipertanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun