Mohon tunggu...
Nur Insan Romadhon
Nur Insan Romadhon Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Pemula...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedudukan Wanita dalam Perspektif Agama dan Bangsa

10 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 10 Maret 2020   22:32 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konon para ilmuwan bangsa romawi mengadakan survey yang berkaitan dengan pandangan wanita dalam hal perkawinannya diantaranya:

  • Diantaranya soneca (4 SM/ 65M) mencatat bahwa wanita mengawini sejumlah laki-laki sebagai suaminya secara bergantian.
  • Yuneval (60 SM/ 130 M), mencatat bahwa seorang wanita dalam 5 tahun saja sudah bertukar suami sebanyak 8 kali
  • St. Yeronne (340 SM/ 420M), menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang bersuamikan sebanyak 23 kali

Bangsa Romawi kuno juga menganggap seks diluar nikah sebagai sesuatu yang biasa dan dianggap sebagai jual beli jasa. dan pada saat itu hiburan di aula terbuka mempertontonkan tari telanjang dan banyak dinding yang berrelief lukisan wanita tanpa sehelai pakaian pun. Perjalanan bangsa Romawi kuno tidak berbeda jauh dari yunani kuno. 

Pada awalnya wanita disepelehkan dan hari kian berlalu mereka mulai sadar dan mulai mengangkat kehormatan perempuan dan memuliakannya, dan sejak itu hubungan diluar nikah dilarang, pengawasan terhadap penyimpangan-penyimpangan seksual sangat ketat, sehingga seorang senator romawi yang mencium istrinya di depan anaknya diberhentikan dari jabatan sebagai senator romawi yang mencium isterinya didepan anaknya diberhentikan dari jabatan sebagai senator.

Sejarah juga pernah mencatat bahwa di zaman Arab jahiliyah, beliau Nabi saw  pernah berupaya untuk menghapus budaya yang merendahkan dan melecehkan kaum perempuan. 

Namun sampai detik ini disana  masih ada saja segolongan masyarakat yang tetap saja merendahkan kehormatan wanita walaupun lingkungan mereka mayoritas umat beragama islam. Dan ironisnya mereka menggunakan justifikasi atas dasar Agama. Namun mengapa hal ini terjadi hingga saat ini?

Salah satu dari begitu banyaknya penyebab pelecehan wanita adalah rendahnya kedudukan Wanita juga mengingat karakteristik wanita yang begitu pasif dan lemah dimata laki-laki. Dilain sisi, seringkali penurunan martabat,kedudukan,serta moral wanita juga disebabkan oleh suatu tindakan yang mereka lakukan sendiri seperti contoh kasus PSK. 

Mereka menjual kehormatan mereka kepada para hidung belang demi kepuasan sesaat yang membuat kerusakan berlipat-lipat dan juga. Permasalahan ini sangat mempengaruhi kedudukan perempuan dimata laki-laki, apalagi di zaman sekarang segala sesuatu bisa didapatkan dengan cukup cepat. 

Teknologi yang berkembang pesat juga kemungkinan dapat mendorong motif buruk tersebut. Melalui media online segala sesuatu yang bersifat positif maupun negatif bisa kita dapatkan dengan waktu yang luar biasa singkat.

Apakah ada langkah untuk meningkatkan kedudukan perempuan saait ini? pasti ada, karena disetiap permasalahan pasti ada solusi, yakni dari yang terkecil yaitu meningkatkan kesadaran akan harkat dan martabat setiap individu khususnya pihak perempuan kemudian diikuti oleh laki-laki. Dan masih banyak lagi cara untuk mengatasi hal tersebut.

Dalam agama, islam, perempuan dijunjung tinggi kedudukannya dan menempati tempat yang terhormat.m Nabi Saw pernah berkata dalam perkataanya yang begitu populer yaitu “Dunia adalah perhiasan dan sebaik – baik perhiasan dunia adalah wanita.” dan di diriwayat lain Umar Ibn Khattab r.a juga pernah mengatakan “Wanita bukanlah pakaian yang bisa engkau kenakan dan kamu tinggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya.”

Islam Menegaskan bahwa kaum laki-laki adalah pelindung untuk kaum perempuan. Kedua gender tersebut telah masing-masing diberi kelebihan untuk saling melengkapi. keunggulan fisik laki-laki dan organ reproduksi perempuan jangan kita pahami sebagai kelebihan atau kekurangan, tetapi keduanya harus diarahkan untuk menjalankan fungsinya secara proporsional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun