Mohon tunggu...
insan buana
insan buana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Charly 'Setia Band' Sangat Layak Mengajak Duet Ridwan Kamil

29 Desember 2017   08:46 Diperbarui: 29 Desember 2017   09:07 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari kapanlagi.com

Kabar yang sedikit mengejutkan dari panasnya Pilkada Jawa Barat, Charly, sang mantan biduan eks-ST12 ini mengajukan diri menjadi Calon Wakil Gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil dengan mendaftar melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Masyarakat tentu bertanya-tanya apa motivasi dan visi misi charly sehingga mempunyai keberanian untuk terjun di kemelut Pilkada Jawa Barat ini. Sayangnya, Charly yang kini menjadi punggawa "Setia Band" itu tidak mau banyak berkomentar "aku enggak mau terlalu banyak (menjelaskan) pemahaman konsep dan segala macam" sahutnya kepada pers. Kalau saja saya berada di Kantor DPW PKB Jawa Barat saat itu mungkin saya akan teriak sendiri dan membuat suasana menjadi semakin awkward "Woy, Tidak bisa begitu pak, jelasin dong!!"

Bukan tanpa alasan, meski gaya saya metal dan urakan begini, saya diam-diam adalah penggemar Charly ST12 (bukan setia band), saat pertama booming lagu-lagu ST12 saya jijik dengan Charly dan musiknya, pria dengan logat melayu dan rambut gondrong di bonding (cmon man!) tetapi beberapa minggu kemudian saya tiba-tiba menjadi fans garis keras ST12 secara diam-diam. di Handphone saya hanya ada lagu-lagu ST12, semua lagu selain ST12 saat itu hanya terdengar seperti sampah. 

Meski di depan teman-teman saya juga rajin bercerita mengenai referensi musik saya yang cadas dan betapa kerasnya saya menjalani hidup, tapi semua akan terbongkar juga pada waktunya : ketika mereka mengajak saya ke tempat karaoke. Playlist saya dihiasi lagu-lagu ST12, dan saya akan bernyanyi terpejam dengan seluruh jiwa saya merasuki microphone yang bau itu. Mereka selalu tertawa, dan saya selalu tak perduli.

Sayangnya, transisi dari pekerja seni ke lingkungan politik praktis biasanya tidak selalu berjalan mulus apalagi di era informasi terbuka seperti ini, yang paling vital adalah : Reputasi dan Rekam Jejak Digital. Ini adalah tantangan terbesar bagi Charly, jika kita menelusuri berita-berita yang pernah muncul mengenai  Charly ada beberapa hal yang menghebohkan masyarakat (atau saya doang yang heboh?) seperti : Charly keluar dari ST12,  gemar terapi (maaf) alat vital, kasus rumah tangga karena pihak ketiga, menjadi tersangka penipuan hingga rumah orang tuanya yang dirusak oleh massa yang tidak bertanggung jawab. Dan berita-berita yang ya.. gitu deh.

Kita tentu ingat, pada masa pemilihan presiden 2014, bagaimana Jokowi yang memiliki rekam jejak yang cukup bagus tetap saja di fitnah macam-macam, dari PKI, bukan muslim, antek asing dan hal-hal konyol lainnya. Yang membuat saya heran, ada saja yang percaya dan ikut menyebarkan informasi ajaib ini, hingga saya bertanya-tanya ini manusia-manusia jenis apa dan terbuat dari bahan dasar apa. 

Itu adalah calon pemimpin yang memiliki rekam jejak cukup bagus, apalagi Charly yang rentan sekali disorot, oknum lawan politiknya akan dengan sangat mudah menyerangnya dari segala sisi, yang tersebar di media maupun fitnah-fitnah ajaib. Saya beri contoh saja : Charly Van Houten itu kafir, antek belanda, akan memuluskan agresi militer belanda ke 3, keturunan langsung dari Van De venter atau Daendels, titisan siluman ular piton, dan fitnah-fitnah konyol lainnya.

Ridwan Kamil yang juga saat mencalonkan pilkada Bandung 2013 mempunyai rekam jejak bagus dan reputasi yang baik sudah pasti faham perbedaan elektabilitas dan popularitas. Buat apa tambah populer kalau karena hal-hal yang tidak baik, tetap saja tidak akan dipilih oleh masyarakat. Masyarakat Jawa Barat sudah cukuplah memiliki gubernur dan Wakil Gubernur yang tidak pernah terasa perannya, tidak pernah terasa hadir diantara kami, kami butuh yang revolusioner, bangkitkan ekonomi, lapangan kerja, kesehatan, pendidikan, pembangunan merata, dukung dan pantau hingga ke daerah. Gubernur dan Wakil Gubernur ini akan memimpin 46 Juta masyarakat Jawa Barat bukan memimpin belasan anggota management artis atau ribuan fans, tapi 46 Juta orang! 46 Juta = 46.000.000, nolnya ada enam!

Jadi bapak-bapak yang memang punya kuasa untuk memilihkan kami seorang pemimpin dan wakilnnya, tolong sedikit seriuslah pak, bapak bisa ajukan calon Wakil Gubernur yang revolusioner, yang memiliki program bagus, yang punya rekam jejak baik, yang masih lincah. Ridwan Kamil cukup menjanjikan, pilih yang semangatnya mirip-mirip begitu lah, tolonglah pak! Coba bapak pakai alat pendengar suara rakyat jawa barat, pinjam ke doraemon, bapak pastinya hanya akan dapat mendengar satu kata : HADEEEEEEH.

Saya pernah menjadi Fans Charly dan mengakui memang hak seseorang yang merasa memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah jika merasa dirinya layak. Charly juga tentulah merasa sangat layak untuk mengajukan diri menjadi Calon Wakil Gubernur bersama Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat sehingga dia berani melamar melalui PKB seperti judul tulisan yang saya buat ini, selain itu merupakan hak dia, dia merasa memiliki popularitas yang tinggi, tetapi menurut saya Ridwan Kamil tidak usah menggubris saran-saran dari parpol koalisi pengusung yang mulai aneh-aneh. Karena jujur saja, menurut pendapat saya, Charly menjadi calon Wakil Gubernur pendamping Ridwan Kamil itu : TIDAK LAYAK.

Demikian saja, habis perkara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun