Semakin mudah seseorang menerima dirinya, semakin mudah ia mengungkapkan isi pikirannya | Ino Sigaze.
Salah satu tujuan utama seseorang dalam berbicara atau menulis adalah agar apa yang diungkapkan dapat dipahami oleh orang lain. Namun, mencapai tingkat kejelasan dalam penyampaian bukanlah perkara mudah.Â
Dibutuhkan keterampilan untuk meramu kata-kata dengan cermat, merangkai gagasan dengan terstruktur, dan menghadirkan pikiran dalam bentuk yang dapat dicerna oleh pembaca atau pendengar.
Sebagian orang beranggapan bahwa kesulitan dalam menuangkan isi pikiran disebabkan oleh gangguan psikologis, sementara yang lain meyakini bahwa hal itu terjadi karena kurangnya konsentrasi.Â
Namun, secara pribadi saya melihat bahwa akar masalahnya lebih dalam—yaitu ketidakterbiasaan dalam mengungkapkan pikiran secara bebas.Â
Pergulatan batin antara menerima diri sendiri dan keberanian untuk mengekspresikan pemikiran sering kali menjadi penghalang terbesar.
Berdasarkan pengalaman, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi hambatan dalam mengungkapkan pikiran:
1. Menjawab Pertanyaan Sendiri
"Apa yang sedang saya pikirkan sekarang?" Pertanyaan ini menjadi langkah awal yang mendasar. Jika saya berhadapan dengan sebuah tema, seperti kesulitan mengungkapkan isi pikiran, maka saya perlu mencari jalan masuk untuk mulai menuangkan gagasan tersebut.
Dalam benak saya muncul satu kata kunci: tujuan. Apa tujuan saya menuliskan ini? Tentu agar orang lain dapat memahami isi pikiran saya. Bagaimana cara menyampaikan gagasan agar bisa dimengerti?Â
Pada titik ini, saya mulai memikirkan formulasi kalimat yang tepat, pemilihan diksi yang jelas, serta struktur yang memudahkan pembaca dalam memahami tanpa perlu menafsir terlalu banyak.