Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kesucian di Hari yang Fitri dari Perspektif Seorang Non Muslim

25 April 2023   22:19 Diperbarui: 3 Mei 2023   12:08 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesucian di hari yang fitri dari perspektif seorang non Muslim | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze. 

Suci.....Fitri.... dimanakah kalian?

Sabtu, 22 April 2023 tercatat dalam jadwal pribadi bahwa hari itu ada undangan Idul Fitri dengan judul Open House yang diselenggarakan KJRI Frankfurt.

Acara akan berlangsung mulai jam 1o pagi sampai dengan pukul 14.00 siang waktu Jerman bertempat di Wisma Indonesia, Niederräder, Frankfurt am Main.

Undangan itu adalah undangan untuk menghadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal 1444 H. Nah karena  undangan itu untuk tujuan yang baik dan suci, maka saya berusaha datang untuk menghadirinya.

Ada dua perjumpaan yang memberanikan saya mengatakan tentang kesucian di hari yang fitri.

1. Perjumpaan dengan seorang ibu muslim di Strassenbahn nomor 21

Tidak menyangka bahwa saya dikenal oleh orang lain di dalam strassenbahn itu. Benar tidak saya duga. Tiba-tiba ada suara yang memanggil nama saya.

Saya pun sangat terkejut mendengar sapaan itu. Dengan rasa hormat saya menjawabnya dan kami bisa mengobrol selama perjalanan. Tak lupa saya mengucapkan selamat Idul Fitri kepadanya.

Ibu itu mengenakan gaun putih yang panjang, lalu mengenakan kaca mata hitam. Di sekitarnya ada 3 orang anak, duanya seperti anak bule dan satunya wajah kaya orang Flores.

Ada sih rasa penasaran dan ingin tahu di dalam hati. Tapi, saya harus diam dan cukup bertanya di dalam hati. Di situ saya belajar mengurung niat untuk tahu sesuatu yang bukan pada tempatnya.

Perjumpaan dan percakapan spontan di dalam trem itu membuat saya merasakan sesuatu yang lain. Oh hari ini memang hari yang indah. Satu hari yang fitri. Satu hari yang suci yang boleh saya alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun