Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasa Terberat

31 Maret 2023   14:47 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa terberat | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Seminggu bergulat dengan paham-paham puasa dari agama-agama.

Tersisa cuma geleng-geleng kepala, heran sampai membisu sejenak, mencari diksi dalam ketidaklogisan makna dan kenyataan.

Puasa..... apa artinya jika menolak mereka yang berbeda?

Puasa kini jadi begitu berat, karena melihat wajah dunia yang semakin tidak masuk akal 

Puasaku berujung pada menyeret masa depan bola di negeri tercinta kian suram

Turun ke jalan, protes kesana dan ke sini dianggap penggenapan makna puasa

Malu menutup wajah ketika aku membaca pesan utusan mulia

Bukankah puasamu mendatangkan berkah, ketika kamu mampu menerima yang berbeda?

Baca juga: Menata Waktu

Bola godaan datang bersama sebuah nama yang dianggap musuh sepanjang zaman

Ingin kubawa kalian kesana dan melihat dengan mata kepala, bukan apa kata orang dan percaya lalu membenci tanpa dalil rasional

Semua kita sama, penghuni bumi, yang tercipta supaya menjadi saudara bagi yang lainnya

Jangan pikir bahwa surga itu milik para pembela agama, karena surga itu milik pembela kemanusiaan.

Gerimis datang pagi jam 9.00, dari dalam kamar kutulis puasa yang terberat, saat menyangkal apa yang paling disukai sekarang

Puasa atas nama cinta pada mereka yang berbeda, tapi sama-sama ciptaan-Nya

Puasa terberat, ketika orang tidak bisa pisahkan agama dan bola

Memadukan iman dan hidup hingga menjadi ramah itu tugas semua kita

Tidak sama dengan memadukan bola dan agama hingga marah-marah

Perjuangan kita sama, mencari bahagia bukan cuma sekarang, tapi juga kelak di pusaran keabadian.

Salam berbagi, ino, 31.03.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun