Seminggu bergulat dengan paham-paham puasa dari agama-agama.
Tersisa cuma geleng-geleng kepala, heran sampai membisu sejenak, mencari diksi dalam ketidaklogisan makna dan kenyataan.
Puasa..... apa artinya jika menolak mereka yang berbeda?
Puasa kini jadi begitu berat, karena melihat wajah dunia yang semakin tidak masuk akalÂ
Puasaku berujung pada menyeret masa depan bola di negeri tercinta kian suram
Turun ke jalan, protes kesana dan ke sini dianggap penggenapan makna puasa
Malu menutup wajah ketika aku membaca pesan utusan mulia
Bukankah puasamu mendatangkan berkah, ketika kamu mampu menerima yang berbeda?
Bola godaan datang bersama sebuah nama yang dianggap musuh sepanjang zaman
Ingin kubawa kalian kesana dan melihat dengan mata kepala, bukan apa kata orang dan percaya lalu membenci tanpa dalil rasional
Semua kita sama, penghuni bumi, yang tercipta supaya menjadi saudara bagi yang lainnya
Jangan pikir bahwa surga itu milik para pembela agama, karena surga itu milik pembela kemanusiaan.
Gerimis datang pagi jam 9.00, dari dalam kamar kutulis puasa yang terberat, saat menyangkal apa yang paling disukai sekarang
Puasa atas nama cinta pada mereka yang berbeda, tapi sama-sama ciptaan-Nya
Puasa terberat, ketika orang tidak bisa pisahkan agama dan bola
Memadukan iman dan hidup hingga menjadi ramah itu tugas semua kita
Tidak sama dengan memadukan bola dan agama hingga marah-marah
Perjuangan kita sama, mencari bahagia bukan cuma sekarang, tapi juga kelak di pusaran keabadian.
Salam berbagi, ino, 31.03.2023.