Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hadiah untuk Guru, Bukan Uang dan Bukan Barang Mewah

30 Juni 2022   11:27 Diperbarui: 1 Juli 2022   03:00 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bingkisan hadiah | Sumber: TongroInc via lifestyle.kompas.com 

Saya mendekati guru itu dan bertanya juga kepada teman-teman saya, apakah saya boleh memberikan hasil karya lukisan tangan saya kepadanya. Katanya dengan senang hati.

Ilustrasi untuk lukisan yang bisa dihadiah kepada sang guru| Dokumen diambil oleh Cici S.
Ilustrasi untuk lukisan yang bisa dihadiah kepada sang guru| Dokumen diambil oleh Cici S.

Oleh karena itu, setelah selesai acara itu, saya memberikannya gambar hasil lukisan tangan saya kepadanya. Tidak diduga bahwa gambar itu tidak bawa ke rumahnya, tetapi gambar hasil lukisan itu dipajangkan pada dinding ruang guru pada kampus itu.

Saat mendengar informasi itu, hati saya merasa senang luar biasa. Saya bahagia karena merasa bahwa karya tangan saya dihormati. 

Dari pengalaman ini dan terkait dengan tema memberikan hadiah kepada guru, saya pikirkan kalau orangtua atau siswa perlu memperhatikan hal ini:

  1. Wujud dari hadiah itu sebaiknya bukan uang, supaya tidak dianggap sebagai sogokan
  2. Apakah hadiah itu disetujui oleh orang lain atau siswa lain?
  3. Hadiah boleh-boleh saja, asal dari karya tangan cuma seperti lukisan, gambar dan hal-hal kecil lainnya yang punya daya inspirasi untuk kepedulian pada lingkungan dan alam.

Tiga hal itu sangat penting untuk menghindari kecemburuan sosial dan juga persaingan yang tidak perlu. Tentu sangat disayangkan bagi keluarga yang tidak mampu dan tidak sanggup memberikan hadiah.

Efek dari hadiah itu adalah menarik perhatian khusus dari guru. Oleh karena itu, tidak baik kalau orangtua memberikan hadiah kepada guru dengan maksud agar anaknya lebih diperhatikan dari anak yang lainnya.

Tentu saja, guru mestinya punya sikap batin sendiri untuk lebih berhati-hati menerima hadiah dari orangtua. 

Saya pikir kalau cuma sebuah lukisan karya tangan dari anak mereka, mungkin tidak terlalu punya efek buruk.

Tapi bagaimana dengan orang tua yang kaya, bisa memberikan hadiah motor dan mobil misalnya atau bisa memberikan uang yang banyak sekali, saya kira itu tentu saja berdampak buruk untuk iklim pendidikan anak di sekolah.

Iklim pendidikan yang adil dan merata tentu saja akan terganggu dengan sendiri. Saya masih ingat pernah dalam suatu kesempatan testing masuk sekolah, orangtua memberikan hadiah uang dengan menaruh sejumlah uang dengan amplop yang dibungkus rapi pada samping pintu kamar saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun