Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Harmoni tanpa Riak

9 Maret 2022   04:23 Diperbarui: 9 Maret 2022   04:26 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Harmoni tanpa riak | Dokumen pribadi oleh: Cici S.

Puisi ini cuma bisikan menjelang malam di sudut kota

Ada sungai namanya Mosel yang mengalir tiada kenal lelah

Ia mengalir sepanjang waktu tanpa riak protes dan jeritan keluh kesah karena lelah diserap akar-akar

Ia mengalir dengan damai, sunyi dan senyap

Dahan-dahan anggur meranggas lelap

Tertidur menyongsong musim semi penuh harapan pucuk-pucuk muda tumbuh kembali

Indah paduan biru air dan warna langit

Lebih indah lagi saat daun anggur mewarnai deretan bukit-bukit kecil

Bunga akan berubah jadi buah

Buah muda berubah jadi matang dan berwarna merah muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun