Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meretas Mitos Budaya "Ata Kubhe" Bukan sebagai "Orang Tindis"

26 November 2021   05:26 Diperbarui: 26 November 2021   05:29 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meretas mitos Budaya "ata kubhe" sebagai "orang tindis" | Dokumen diambil dari: rri.co.id

Suhu dingin pada malam hari sangat potensial menjadikan orang mengalami "mengigau.". Mengigau sebenarnya adalah fenomena sesak nafas pada saat tidur karena sangat mungkin lemak di dalam tubuh akan mengalami pembekuan karena penurunan suhu tubuh. 

Menariknya dalam uji coba teori ini istrinya kakak saya yang seorang perawat itu tidak percaya dengan temuan itu. Ia mencoba beberapa kali makan makanan berlemak, lalu waktu tidur dibukakan jendela, terdengar seperti mau teriak, tapi nggak bisa teriak pada malam hari.

Itulah yang namanya mengigau atau dalam konteks masyarakat di desa-desa yang masih cukup kuat percaya pada cerita-cerita orang dulu bahwa itu ada suanggi yang tindis. Ya, dimana suangginya?

Jadi, jelas sekali bahwa fenomena "orang tindis" bagi sekelompok orang dipercaya begitu saja karena sampai saat ini belum bisa membuktikan apa penyebabnya.  

Nah, tulisan ini berangkat dari pengalaman pribadi dan hasil dialog pribadi dengan beberapa orang terkait fenomena itu. Hal yang sungguh tidak masuk akal adalah beberapa hal ini:

1. Bagaimana suanggi itu bisa dijelaskan? Masak suanggi itu benci sama orang yang baru saja datang?

2. Masak di Jawa juga ada fenomena "Ata kubhe" yang dipercaya bahwa itu kerja suanggi atau orang tindis?

3. Bagaimana mungkin di Jerman juga ada suanggi? Ya dari pengalaman saya mengalami seperti sesak nafas pada waktu tidur malam itu.

Bagi saya itu sama sekali tidak masuk akal. Karena itu, faktor makanan berlemak dan suhu pada saat tidur malam itulah yang sangat mempengaruhi saluran peredaran darah ke jantung manusia.

Mengapa orang-orang di Flores sering sekali mengalami "Ata kubhe"?

Sebenarnya bukan karena orang-orang Flores itu terlalu kuat percaya pada adat istiadat dan kepercayaan, tetapi karena orang Flores umumnya dan khususnya orang-orang di kampung punya kebiasaan mengkonsumsi minyak kelapa yang dibuatnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun