Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meretas Mitos Budaya "Ata Kubhe" Bukan sebagai "Orang Tindis"

26 November 2021   05:26 Diperbarui: 26 November 2021   05:29 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meretas mitos Budaya "ata kubhe" sebagai "orang tindis" | Dokumen diambil dari: rri.co.id

Suatu saat saya merasakan badan saya sakit-sakitan pada bagian  punggung belakang. Rasa seperti tertusuk, bahkan muncul rasa nyeri-nyeri setelah makan malam. 

Mula-mula saya mencurigai, mungkin karena masuk angin. Anehnya, suatu hari saya tidak pernah keluar rumah. Bagaimana bisa masuk angin ya? Jelas-jelas itu tidak mungkin. 

Selanjutnya saya coba mengamati kembali apa yang saya makan. Nah, ternyata setiap kali saya makan roti putih terasa sakit yang sama. Faktor yang menyebabkan sakit itu sebenarnya karena kandungan bibit roti yang banyak bisa mempengaruhi meningkatnya asam lambung. 

Ketika saya tidak memakan roti putih lagi, rasa sakit pun tidak dialami lagi. Jadi, jelas dong, sebabnya itu karena roti putih itu tidak cocok untuk saya atau sangat mempengaruhi lambung. Bisa jadi, karena kebanyakan zat tertentu bisa menaikan kadar asam lambung dalam tubuh.

Teori kedua: mengkonsumsi minyak dan lemak yang banyak dapat mengganggu peredaran darah

Teori ini berangkat dari uji saudara saya di dua tempat berbeda yakni di Jawa dan di Flores. Uji coba itu berkaitan dengan fenomena mengingo. 

Pertanyaannya mengapa setiap kali dia ke kampung di Flores, pengalaman "Ata kubhe" atau mengigau itu selalu dialaminya? Demikian juga istri dan anaknya sama punya pengalaman itu. 

Berangkat dari teori pertama di atas bahwa makanan yang dikonsumsi akan sangat mempengaruhi reaksi tubuh manusia, maka uji coba dilakukan lagi. Makanan berlemak itu akan menjadi sebab dari keadaan tidak nyaman tidur atau mengigau itu.

Suatu waktu kakak saya membeli daging yang berlemak dan memasak dengan berbagi cara, hasilnya sama pada malam hari selalu saja mengigau. 

Teori ketiga: Pada suhu dingin sekitar 5 derajat Celcius minyak akan mulai membeku

Nah penyebab mengigau itu bukan cuma makanan yang tidak sehat, berlemak, tetapi ada sebab lainnya yakni tidur dalam keadaan jendela terbuka, yang memungkinkan udara masuk ke dalam rumah dengan suhu dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun