Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sejumput Rindu Pahlawan dari Petani Desa

10 November 2021   13:10 Diperbarui: 10 November 2021   13:12 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumput rindu pahlawan dari petani desa | Dokumen diambil dari: m.medcom.id

Hari penuh bahagia saat menyebut suatu nama "Pahlawan." Satu nama yang membalut niat berani dan pantang menyerah dalam situasi-situasi sulitnya negeri tercinta.

Niscaya aku petani desa sering topang kepala dan bertanya di manakah pahlawan ku saat ini? Adakah pahlawan untuk para petani di desa-desa?

Batara pahlawan yang tiada henti bicara bela petani desa hingga menjadi petani milenial sekarang, semuanya cuma sinar binar gagasan-gagasan lepas tanpa turun ke lapangan.

Sampai kapan aku menantikan hadirmu di sana? Haruskah derana tabah diperpanjang hingga tahun depan? Elegi susah dan tertinggal petani desa, benar-benar menyeret kami rindu hadir seorang pahlawan untuk petani desa.

Gulana letih telah kami hitung sejak gemerlap kemerdekaan negeri ini, namun keletihan kami belum terganti mesin-mesin yang mempermudah energi dan raga kami.

Buaian istilah, program, ide semuanya tidak berwajah.....tidak cukup berdaya tanpa hadir seorang pahlawan. Petani-petani desa sedang mencangkul dengan mimpi seorang pahlawan bawa deru mesin penolong mereka.

Terbawa alunan mimpi sepanjang tahun hingga berulang tanggal 10 November tahun berikut, pahlawan di manakah engkau saat ini? Kami sangat merindukan bukan lagi dalam kenangan, tetapi supaya engkau hidup kembali dan mengunjungi kami.

Kami ingin pahlawan tahu bahwa kami berjuang untuk negeri ini, namun kami tidak disebut pahlawan para petani. Kami berada di akar rumput cuma dengan sejumput harapan pikiran berubah, cara-cara lama berganti.

Kapan ada nama pahlawan dari kalangan petani desa? Senjatamu adalah cangkul tua, keberanianmu nyata melawan hujan dan angin, badai, panas dan musim tidak pasti.

Kerinduanmu disarung dalam dada agar masa depan anak bangsa menjadi sejahtera. Salam rindu dari petani desa untuk semua pahlawan yang namanya tercatat dan setiap tahun dikenang.

Salam berbagi, ino, 10.11.2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun