Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Menulis tentang Saat Tidak Bisa Menulis

25 Oktober 2021   20:20 Diperbarui: 25 Oktober 2021   20:22 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang cara menulis tentang saat tidak bisa menulis | Dokumen pribadi oleh Ino

Kapan berhenti menulis? Rasanya tidak punya alasan sejauh mata masih bisa melihat, pikiran masih waras dan jari-jari masih bisa bergerak.

Pengalaman penulis umumnya tentu tidak pernah luput dari cerita tentang "saat tidak bisa menulis." Saya juga pernah mengalaminya. 

Saya tahu saat tidak bisa menulis itu benar-benar merupakan saat yang tidak enak, ya, tidak enak hati, tidak enak badan, tidak enak rasa, tidak enak semuanya, karena semuanya tidak enak. Alasannya apa sih, kok ngerasa semua tidak enak? 

Saat Menulis ini pun saya sedang dalam situasi tidak enak. Justru karena situasi tidak enak itulah, maka semua saya tidak punya ide, lalu akhirnya punya ide. Ide sederhana adalah menulis kembali situasi yang sedang saya hadapi saat ini, sekarang ini. 

Perjalanan dari Roedelheim ke Mainz menjadi suatu kesempatan mengalami pergulatan rasa tidak enak, sehingga tidak bisa menulis. Dari rasa tidak bisa menulis itulah saya menulis tentang pengalaman tidak bisa menulis sampai bisa menulis. 

Pertanyaannya bagaimana caranya agar orang bisa menulis saat dia tidak bisa menulis? Ini cara saya menulis tentang saat tidak bisa menulis: 

Mengapa orang sebut "saat tidak bisa menulis"

Sebenarnya tidak ada saat orang mengatakan saya tidak bisa menulis. Satu hal yang  adalah bahwa orang sedang dalam kelelahan karena beberapa alasan, seperti sakit, banyak kegiatan tanpa  imbang dengan istirahat yang cukup. 

Sama seperti saat orang marah, bukan berarti orang itu pemarah, tetapi lebih oleh karena orang itu kurang tidur, badannya sakit dan mungkin juga kelaparan. Dalam tiga situasi itu potensi untuk menjadi marah menjadi begitu mudah. 

Demikian juga potensi untuk mengatakan tidak bisa menulis itu karena disebabkan hal-hal itu, seperti karena kecapaian, kelaparan, kurang tidur dan mungkin ada hal lainnya. 

Jadi, saat seseorang merasa bahwa saat itu dia tidak bisa menulis, maka dia semestinya punya peluang untuk menulis tentang hubungan antara sakit, lapar, kurang tidur dan kelelahan. Ya, mengapa orang tidak bisa menulis dalam keadaan sedang lelah, sakit, kurang tidur? Alasan terkait pertanyaan itu bisa menjadi sebuah tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun