Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cangkir Biru dan Narasi Kebersihan

2 Oktober 2021   19:16 Diperbarui: 5 Oktober 2021   01:16 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang cangkir biru dan narasi kebersihan | Dokumen pribadi oleh Ino

Narasi kecil tentang komitmen dan kesetiaan seseorang pada kebersihan lingkungan itu bagaikan satu hembusan angin segar yang menjanjikan kesejukan dan kenyaman hidup.

Beberapa hari ini saya bergulat dengan diri sendiri terkait tema limbah dapur. Ada satu catatan awal yang penting bahwa limbah dapur itu di beberapa daerah masih sebatas cita-cita dan mimpi akan suatu perubahan, bisa saja untuk orang Indonesia umumnya. Ya, masih jauh dari tema keseharian yang perlu lebih serius diperhatikan dan bisa direalisasikan. 

Sebetulnya dalam konteks masyarakat di desa-desa, bisa dikatakan benar-benar sangat jarang melihat ada inisiatif pribadi seseorang yang mau secara kreatif memanfaatkan limbah dapur.

"Jangankan memanfaatkan limbah dapur, membuangnya limbah dapur dan sampah dapur itu saja sudah susah." Ya, katakan sampai dengan saat ini belum ada tempat standar yang secara umum digunakan di rumah-rumah di seluruh Indonesia.

Konteks seperti itu bukan berarti bahwa tema "limbah dapur" tidak relevan, tetapi justru sebaliknya orang perlu lebih sering berbicara tentang tema limbah dapur, sampah dan hal-hal terkait lainnya supaya kesadaran itu tumbuh semakin baik lagi dan merata ke seluruh wilayah di Indonesia.

Dalam kaitan dengan situasi itulah, tulisan ini lebih merupakan narasi peduli tentang seorang pria kelahiran Bayern Muenchen, Jerman, yang begitu sederhana memerhatikan limbah dapur dan sisa-sisa makanan di meja makan.

Ada empat hal istimewa yang masuk dalam sesi penting tema limbah dapur dalam narasi ini:

1. Kesetiaan untuk menyediakan cangkir biru di atas meja makan setiap hari

Cerita tentang kesediaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang baik dan yang tidak sering menjadi fokus perhatian orang lain, bagaimanapun juga tetap merupakan cerita menarik dan unik.

Ya, sebut saja namanya Karelberg, ia selalu mendahului teman-teman lain masuk ke kamar makan. Setiap hari jika Karelberg ada di rumah, ia selalu tepat waktu hadir di ruangan makan untuk mengikuti acara makan siang bersama.

Apa yang diperhatikannya tidak lain adalah mengambil sebuah cangkir biru dari lemari, kemudian menempatkan cangkir biru itu di atas meja. Hal seperti itu dilakukannya setiap siang dan pada saat makan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun